pabelan-online.com – Tidur merupakan salah satu kebutuhan dari manusia yang sangat penting. Tidur sangat penting bagi kesehatan, fungsi emosional, mental dan juga keselamatan. Banyak ilmuan dan ahli kesehatan mengatakan bahwa rata-rata tidur yang baik adalah tujuh sampai delapan jam dalam sehari. Masalah-masalah tidur kadang membuat orang kurang produktif dalam menjalankan aktivitas. Insomnia merupakan gangguan tidur yang dialami oleh sebagian orang.
“Insomnia merupakan sebutan penyakit bagi orang yang tidak bisa tidur dalam jangka waktu yang lama,” jelas Dr. Moordiningsih, M.Si, salah satu dosen Fakultas Psikologi UMS. Menurutnya pada sebagian kasus insomnia, inti permasalahnnya adalah karena pikiran, syaraf, perasaan dan juga fisik. Kegelisahan yang mendalam sering memicu sulitnya tidur, biasanya memikirkan permasalahan yang sedang dihadapi.
Menurut Rafknowledge dalam bukunya Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya, menambahkan bahwa insomnia merupakan susah tidur akibat gejala dari beberapa penyakit yang diderita seseorang. Pada insomnia kronis lebih kompleks lagi dan seringkali diakibatkan karena faktor gabungan yaitu penyakit fisik dan mental.
“Insomnia bukan penyakit bawaan atau turunan, melainkan lebih kepada fakor internal dari personal itu,” ungkap Moordiningsih. Gejala- gejala insomnia pada umumnya adalah kesulitan jatuh tertidur, merasa lelah saat bangun tidur, sakit kepala di pagi hari, kesulitan berkonsentrasi, mudah marah, mata memerah dan mengantuk di siang hari.
“Bila tidak segera disembuhkan, penderita bisa mengalami depresi,” tambah Moordiningsih. Kekurangan tidur akibat insomnia memberikan kontribusi pada timbulnya suatu penyakit, termasuk penyakit jantung. Banyak penderita yang selalu bergantung pada obat tidur. Namun ini malah mengakibatkan sugesti bahwa penderita tidak akan bisa tidur tanpa obat tersebut.
“Selain meminum obat yang disarankan oleh dokter secara tepat, penyakit ini bisa disembuhkan dengan spiritual terapi, misalnya sholat tahajud,” ungkap Moordiningsih. Penderita harus memiliki keterbukaan terhadap permasalahannya untuk mengurangi stres, melakukan instrospeksi terhadap diri sendiri, dan juga melakukan relaksasi sebelum tidur, termasuk latihan mengendurkan, pijatan, atau meditasi. Selain itu penderita harus sering berolahraga di pagi hari dan juga sering melakukan aktifitas yang bermanfaat dan menyenangkan.
(Shoqib Angriawan)