Pabelan-Online.com, UMS – Dari seluruh mahasiswa UMS, masih banyak mahasiswa yang tidak lulus dalam tes Baca Tulis Al-Qor’an (BTA). Informasi yang diperoleh pabelan-online.com dari Lembaga Pengenbangan Ilmu-ilmu Dasar (LPID) melalui ketua Baitul Arqam Dodi, menyebutkan ada sekitar dua puluh persen mahasiswa UMS yang tidak lulus tes BTA.
Dari data mahasiswa yang tidak lulus tes BTA, terdapat beberapa factor penyebab mahasiswa tidak lulus, diantaranya kurang lancar dalam membaca Al-Qur’an , kurang memahami tajwid, dan bahkan ada yang sama sekali tidak bisa membaca Al-Qur’an.
Tidak hanya mahasiswa baru saja yang dinyatakan tidak lulus tes BTA. Tercatat beberapa mahasiswa semester lanjut juga tidak lulus tes BTA. Padahal, lulus tes BTA adalah syarat untuk mengikuti studi islam tiga. “Mreka wajib mengulang tes BTA untuk mengikuti studi Islam tiga,” tambah Dodi, Rabu (18/05).
LPID selaku lembaga yang bertanggung jawab untuk menyukseskan tes BTA pun sudah mengupayakan untuk membimbing dan melatih mahasiswa yang belum lancar atau belum dapat membaca Al-qur’an dengan baik. “Kami juga melakukan pelatihan tes baca tulis Al-Qur’an bagi mereka yang belum lancar membaca dan Alhamdulillah banyak yang mengikutinya,” Ungkap Dodi ketua Baitul Arqam dan didampingi ketua LPID Najmudin, pada Rabu, (18/05). Selain itu, kegiatan mentoring juga salah satu upaya untuk melatih dan membimbing mahasiswa dalam belajar Al-Qur’an. Dodi juga mengharapkan agar seluruh fakultas menyempatkan sejenak untuk membaca Al-qur’an sebelum kuliaah dimulai.
Terpisah, salah satu mahasiswa UMS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Sulis Budiyanto yang telah lulus tes BTA, berpendapat bahwa penyebab banyaknya mahasiswa yang tidak lulus tes BTA adalah jarangnya mahasiswa untuk membaca Al-Qur’an. “Seharusnya mereka rajin membaca Al-Qur’an setiap hari secara rutin, walaupun hanya lima ayat,” Ujarnya, Rabu (18/05). Selain itu Budi juga menyarankan kepada mahasiswa agar selalu ikut kegiatan mentoring dan sejenisnya yang telah diselenggarakan secara rutin sebagai sarana belajar Al-Qur’an. (Wisnu)