UMS, Koran Pabelan
Santri Pondok Pesantren Mahasiswa (Pesma) KH Mas Mansur mengungsi mandi di kampus satu. Hal ini disebabkan rusaknya mesin pompa air yang mengakibatkan kosongnya tandon air di pesma sejak Sabtu hingga Senin (15-17/10).
Aulia Rahman, mahasantri putra KH Mas Mansyur, mengaku sejak hari Sabtu kegiatan khususnya di asrama putra menjadi terganggu akibat tidak ada air. ”Air mati mulai hari Sabtu (15/10), bahkan di saat kami ingin beribadah pun kita bingung mencari air,” ujar mahasiswa Progdi Teknik Sipil itu, Selasa (18/10).
Berbeda dengan asrama putra yang kehabisan air sejak Sabtu (15/10), asrama putri KH Mas Mansur mulai kehabisan air pada hari Senin (17/10). Siti Norjannah, mahasantri putri KH Mas Mansyur menjelaskan air mulai mati hari Senin sekitar pukul 4.30 sore.
“Air di asrama putri mulai mati kemarin sore (Senin, red). Malah waktu itu teman sekamar saya lagi keramas lalu tiba-tiba air mati. Untungnya ada persediaan air di ember,” terangnya, Selasa (18/10).
Kemudian sambungnya, ada pengumuman jika kegiatan seperti mandi, sementara diungsikan ke kampus satu. “Tetapi saya tidak mau, males ngungsi-ngungsi dan sekali air keluar aja keruh, ” keluh mahasiswa Progdi Kesehatan Masyarakat tersebut.
Bagian Sarana Prasarana Pesantren Rusunawa, Maryadi menjelaskan air di asrama KH Mas Mansyur tidak mati total. Menurutnya dua mesin pompa yang berfungsi untuk mengangkut air ke tandon yang berada di lantai lima perlu diservis.
”Mesin pompa air rusak karena bekerja tanpa henti selama tiga tahun, nah kemungkinan sekarang sudah waktunya untuk diservis,” ujarnya, Selasa (18/10).
Ia menjelaskan masalah air dari pusat tidak mati, namun mesin pompa air untuk mengangkut air dari bak ke lantai lima rusak, maka menyebabkan tandon air tidak dapat terisi.
“Makanya kemarin sekalian mesin diservis sekaligus pengurasan tandon air, dan harus mengalihkan kegiatan mandi mahasantri ke kampus satu pada hari Senin sore,” jelasnya.
Ia minta maaf kepada penghuni pesma karena kegiatan di rusunawa terganggu akibat mesin pompa air yang rusak. ”Pesan dari pengurus, saya dari bagian sarana prasarana khususnya meminta maaf kepada penghuni pesantren dan kami selalu berusaha memberikan yang terbaik,” tutupnya.[Mg_A’yun/IC/ SA]