UMS, Pabelan-online.com — Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dirikan klinik berhenti merokok yang terletak di lantai tiga Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) belum banyak diketahui oleh mahasiswa dan karyawan UMS sendiri, seperti yang dilansir Pabelan-online.com
Aulia, salah satu mahasiswa UMS mengatakan bahwa “ Saya memang kurang mengtahui klinik berhenti merokok itu programnya bagaimana, namun saya mengetahui klinik itu terletak di fakultas ilmu kesehatan(FIK)” tuturnya, Selasa (26-2-2013)
Hampir sama dengan Aulia, Imam salah satu mahasiswa UMS menuturkan bahwa, Ia tidak tahu sama sekali tentang klinik itu, malah baru tahu saat di wawancarai oleh reporter Pabelan-online.com, Selasa (26-2-2013)
Menanggapi hal tersebut Farid S selaku pembina program klinik berhenti merokok UMS menyatakan klinik berhenti merokok ini bermula dari bantuan atau hibah dari dinas pendidikan dan kebudayaan Jawa tengah. Bentuk hibah yang diberikan berbeda-beda yang pertama berupa ruang untuk merokok atau smoking area yang terletak disamping griya Menwa, Selasa (5/3).
Masih Farid, bantuan yang kedua adalah klinik berhenti merokok yang mulai didirikan pada tahun 2011 dan terdapat alat-alat bantuan untuk berhenti merokok, selain itu juga terdapat pelatihan konselor dan pengelola klinik, hanya saja beberapa bantuan yang didapatkan ini berurutan namun mempunyai jangka waktu yang lama yaitu 1 tahun sehingga proses follow up nya sendiri kurang efektif,
Pembina tersebut juga menjelaskan bahwa sistematika pengurusan dikembalikan ke universitas karena tidak hanya UMS saja yang mendapat hibah namun juga universitas lain, dimana untuk target dan anggota pengurus dalam perekrutannya terdapat banyak mahasiswa yang mendaftar terutama dari FIK dan Pendidikan Guru sekolah dasar (PGSD), walaupun demikian sudah dilakukan publikasi dikampus namun pada kenyataannya sehingga klinik berhenti merokok ini bukanlah milik FIK melainkan milik kampus UMS itu sendiri dan untuk seluruh program jurusan.
Target program ini yang ingin digoalkan dalam kurun waktu terakhir ini yaitu penguatan internal dari klinik berhenti merokok itu sendiri kemudian publikasi. Farid mangharapkan klinik berhenti merokok ini dapat berfungsi dengan baik, kemudian dapat memberikan sesuai dengan tujuan di civitas akademika, dimana perokok aktif bisa mengurangi kadar rokoknya sehingga bisa menciptakan pemuda yang produktif dan sehat tanpa rokok, yang mana program ini memiliki sasaran utama dosen dan mahasiswa, Rabu (6-3-2013).
Editor: RTN