UMS, Pabelan-Online.com — Sejumlah mahasiswa lebih memilih mengeluarkan uang seribu rupiah untuk memarkirkan motornya di parkiran umum dari pada parkiran di dalam UMS. Hal tersebut disebabkan karena parkiran yang disedian universitas penuh dan tidak teratur.
Hal tersebut diutarakan Fadma Putri, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK)ia mengungkapkan lebih memilih parkir di luar lingkungan UMS karena parkiran yang sudah disediakan universitas sudah penuh dan semrawut. “parkiran di dalam semerawut, kalau di luar kita tinggal bayar dan ada tukang parkir yang mengatur motornya.” Ungkapnya, kamis (18/4).
Ditanya mengenai uang yang ia keluarkan untuk parkir, ia tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia lebih memilih mengeluarkan uang seribu rupianya untuk tukang parkir daripada ia bersusah payah mengatur motor mahasiswa lainya untuk tempat parkirnya di parkiran dalam lingkungan UMS. “hitung-hitung ngasih uang ke tukang parkir kan juga beramal, jadi ya nggak masalah lah” tambahnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Riski Diana, mahasiswa fakultas FIK prodi Fisioterapi. Parkiran di dalam UMS terutama area fakultas Farmasi sangat berantakan. Hal itu membuat banyak mahasiswa kesulitan untuk memarkir kendaraan bermotornya.” Parkiran masih berantakan dan juga arah parkirnya pun tidak teratur bahkan sering juga ada mahasiswayang tidak dapat tempat parkir khususnya di samping Farmasi,” ungkapnya Kamis(18/4).
Riskimenambahkan banyaknya jumlah sepeda motor mahasiswa yang tidak sebanding dengan luas area parkir, merupakan salah satu faktor semrawutnya parkiran di dalam lingkungan UMS. Ditambah dengan ketidak pedulian mahasiswa yang sembarang memarkirkan motornya, sehingga mengganggu pengguna parkiran lainnya. “parkiran di UMS udah kayak di mall, rame banget.” Tambah Rizki sambil bergurau.
Salah satu pegawai parkir harian UMS, Sunarto Walidi mengatakan, ketidak rapian parkiran disebabkan karena faktor kebiasaan mahasiswanya sendiri yang sembarang memarkirkan sepeda motornya. Para karyawan parkir sudah semaksimal mungkin untuk merapikan sepeda motor mahasiswa yang tidak teratur, terutama yang melintang di tengah jalan. Namun tetap saja luas area parkir yang sempit dan tidak sebanding dengan jumlah sepeda motor mahasiswa lah yang menjadi faktor utama yang mengakibatkan kesemerawutan parkiran. “hampir setiap hari parkiran penuh, seharusnya diperluas, jadi tidak merugikan mahasiswa” ungkapnya, sabtu (20/4).
Editor: IC