Reporter: Nur Rizqi Febriandika
UMS, Pabelan-online.com — Mahasantri Pondok Hajjah Nurriyah Shabran menuntut agar haknya sebagai mahasiswa UMS terpenuhi,Pihaknya beranggapan bahwa bookstore bersikap tidak adil. Pasalnya mereka merasa dideskriminasi terkait tidak adanya jatah vocer bagi mereka.
Hal tersebut diungkapkan oleh zainal Arifin, salah satu mahasantri shabran. Ia juga mengaku seakan-akan keberadaannya di UMS ini tidak dihargai. Pasalnya semua mahasiswa UMS mendapatkan jatah vocer Bookstore. ”Kenapa shabran tidak dapat?” ujarnya saat dijumpai di asrama shabran.
Terkait hal tersebut Heningsetyanugraheni selaku bagian pembagian vocer membenarkan hal tersebut. Pihaknya mengaku hal ini sudah pernah ditanyakan pada atasan. Dengan tegas ia menyatakan bahwa santri Shabran tidak mendapatkan jatah vocer. Hanya Mahasiswa yang membayar SPP yang mendapatkan Vocer. “Mereka tidak membayar SPP, jadinya ya tidak dapat,’ ujarnya saat ditemui di gedung Bookstore, Rabu (8/5).
Menanggapi alasan tersebut, Muhammad Salleh, mahasantri shabran semester dua bereaksi keras. Menurutnya, pada kenyataannya mahasiswa UMS yang mendapat beasiswa kader non-Shabran juga mendapatkan vocer bookstore. ditambah lagi hanya angkatan shabran 2012-2013 yang tidak mendapatkan. “ Argumen tersebut terkesan asal dan tidak profesional,” paparnya, jumat (10/5).
Lanjutnya, paling tidak harus ada alasan logis terkait hal ini Bukan hanya memberikan keterangan yang tidak memberikan solusi. Mungkin ada beberapa hal yang harus dipenuhi atau kami diharuskan menghubungi kepada pihak-pihak tertentu, misalnya. Jadinya perkaranya bisa jelas dan tidak terkatung-katung seperti ini. “Jelas-jelas kami merasa dideskriminasi,” ujarnya.
Editor: MK