Reporter: Nur Rizqi Febriandika
UMS, Pabelan-online.com — Terkait pembongkaran ruang DPM Fakultas Psikologi oleh beberapa oknum yang mengaku Kamapsi (Keluarga Mahasiswa Psikologi), Setyo Purwanto selaku WD III kecewa. Hal ini dikarenakan pembongkaran tersebut dilakukan tanpa seizin pihak Dekanat.
Menurut Anwar selaku Lembaga Kritisme Mahasiswa BEM Psikologi, pembongkaran tersebut bisa sampai terjadi karena dipicu oleh faktor-faktor tertentu. Diantaranya ialah karena kinerja DPM F yang kurang bisa memainkan peranannya sebagai penampung aspirasi mahasiswa. Bahkan cenderung pasif dan hanya aktif ketika PPA saja. “Hal tersebut merupakan salah satu bentuk protes,” ujarnya, Selasa (3-12-2013).
Lanjutnya, dari segi lokasi sendiri ruang DPM tersebut dinilai kurang layak. Pasalnya ruang tersebut berlokasi tepat di depan kamar mandi dan jarak antara keduanya terbilang terlalu dekat. Sarana dan prasarananya pun kurang memadai. “Ruangannya sempit, tidak ada komputer dan peralatan lain yang layak padahal DPM adalah salah satu lembaga resmi yang terdapat SK-nya dari Universitas,” ujarnya panjang lebar.
Akibat dari tindakan pembongkaran tersebut pihak Dekanat sempat membekukan semua dana milik UKM yang berada di Fakultas Psikologi. “akan tetapi setelah melakukan negosiasi dengan pihak Dekanat dana bisa kembali turun,” ujarnya.
Terkait hal ini, Setyo Purwanto selaku WD III Fakultas Psikologi mengaku kecewa atas apa yang dilakukan beberapa oknum dari pihak Kamapsi. Ia mengaku sudah mengumpulkan perwakilan dari seluruh UKM dan lembaga lainnya yang berada di lingkup Kamapsi untuk membicarakan masalah tersebut. Akan tetapi masih belum ada yang mengaku. “Saya hanya mendapatkan informasi bahwa oknum-oknum tersebut adalah mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya sebagai salah satu bagian dari Kamapsi,” ujarnya saat dihubungi via telepon, Rabu (27-11-2013).
Editor: MK