Reporter: RoudhotulÂ
Muktamar XVI Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada tanggal 27-30 Mei 2014 lalu masih meninggalkan cerita. Walaupun telah usai, terpasangnya atribut Muktamar dengan cara dipaku di pohon membuat Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (Malimpa) kecewa.
Rinanto, anggota Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (Malimpa) UMS, sangat menyayangkan masih terpasangnya atribut Muktamar di kampus UMS. Memasang atribut dengan memaku pohon adalah hal yang tidak ramah lingkungan. Ia menambahkan bahwahal tersebut sangat tidak ramah bagi pohon dan bersifat merusak. “Memaku di pohon itu melukai pohon, kalau memasang apapun jangan dipohon, kan sudah ada tempatnya. Kalaupun di pohon kan bisa ditali jadi nggak merusak pohon,” ungkapnya, Selasa (3/6).
Malimpa sebelumnya menjadi pusat koordinator Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) perguruanan tinggi se-Solo yang bertugas sebagai menyosialisasikan aksi pencabutan paku dan orasi penyelamatan pohon tersebut mengajak kepada seluruh pihak agar menjaga pohon. Selain itu yang berkewajiban mencopoti segala bentuk atribut kegiatan adalah pihak panitia kegiatan. Namunpihak Malimpa menambahkan siap membantu proses pembersihan atribut jika ada pihak penyelenggara yang merasa kesulitan.
Editor: [VD]