“Jangan lupa kerjakan tugas ini ya, besok harus sudah dikumpulkan!”
Mendengar ucapan dari dosen diatas, bagaimana ekspresi kamu mengerjakan tugas banyak namun dalam waktu yang singkat? Pastinya pusing ya memikirkan cara untuk menyelesaikan tugas super mepet tersebut. Namun ingat jangan ambil jalan pintas untuk plagiat. Sabar, ambil nafas panjang, tenang, dan dengan bismillah ikuti sebelas tips mengerjakan tugas dengan cepat tanpa plagiat seperti yang redaksi kutip dari hipwee.com.
- Bikin outline secara umum dari tugas yang ingin kamu kerjakan
Dimulai dari memiliki Strategi yang baik, sebenarnya secara tidak kita sadari kunci dari keberhasilan bekerja ialah perencanaan yang baik, termasuk saat mengerjakan tugas kuliah. Oleh karena itu sebelum memulai mengerjakan hendaknya kamu perlu membuat kisi-kisi dari apa yang akan kamu tulis nantinya. Sebisa mungkin, begitu dosen memeberikan tugas kamu di kelas kamu sudah memiliki bayangan bagaimana kamu akan menyelesaikan tugas saat nanti di rumah. Lakukan semuanya di dalam kepala kamu, tapi jika perlu catat apa yang terlintas di benakmu pada sebuah buku maupun ponsel untuk meminimalisir kemungkinan sifat pelupa yang sering datang secara tiba-tiba.
- Jangan biarkan pikiranmu terdistraksi
Selain harus melawan rasa malas yang sering menjangkit mahasiswa , kamu juga harus menjauhkan diri dari hal-hal yang membuat dirimu terdistraksi. Mulai dengan mematikan TV dan ponsel karena kedua benda tersebut yang paling banyak mampu menyita perhatian kamu. Jika memungkinkan, kerjakan tugas kamu di ruangan yang terpisah dari ponsel dan TV atau kamu bisa meletakkan kedua benda tersebut di dalam laci meja belajar. Musik dapat membantu lebih menigkatkan konsentrasimu, namun jangan memutar musik dari koleksi mp3 kamu sendiri. Dengarkan lagu-lagu dari radio saja, karena hal tersebut akan meminimalisir kamu untuk menggonta-ganti lagu seperti di pemutar mp3 sendiri.
Lalu jika kamu menggunakan komputer untuk mengerjakan tugas, segera log out dari medsos (Media Sosial) seperti; Facebook, Twitter, dan situs-situs favoritmu. Ingat, kamu hanya menyentuh jaringan internet jika itu berkaitan dengan tugas kuliahmu, selain itu kamu juga perlu memberitahu keluarga atau teman kos kalau kamu sedang membutuhkan privasi dan tidak bisa diganggu.
- Kerjain tugas berdasarkan target waktu, maka kamu akan terpacu
Jika kamu hanya memiliki waktu yang sempit, maka manfaatkan waktu itu untuk menyelesaikan tugasmu. Paksa dirimu untuk memenuhi target dalam jangka waktu tertentu, misalnya dalam 10 menit kamu harus mampu menulis banyak kalimat yang sudah harus kamu tulis. Berapa paragraf yang mampu kamu hasilkan dalam waktu 30 menit. Lalu lihat pekerjaanmu setelah satu jam. Beri penilaian, apakah kamu cukup cepat sejauh ini ? Atau terlalu lambat? Jika kamu merasa harus mampu untuk menulis lebih banyak dari itu, maka kamu harus meningkatkan temponya.
- Kerjakan tugas dengan tema yang familiar denganmu
Di masa kuliah, kamu akan disuruh bikin paper berkali-kali, tidak cuma sekali atau dua kali. Kalau memang tugas paper yang ini mendadak banget, ambil saja tema yang sudah pernah kamu bahas di karya tulismu yang sebelumnya. Ambil sudut pandang atau fokus yang belum pernah kamu jamah dari tema tersebut. Misalnya, kalau kamu anak HI dan dulu sudah pernah membahas soal intervensi kemanusiaan dari sudut pandang kaum Pluralis, sekarang bikin saja intervensi kemanusiaan dari sudut pandang kaum Solidaris. Karena temanya sudah lebih familiar denganmu, kamu bisa lebih cepat mengerjakan tugasnya.
- Jangan mengejar kesempurnaan
Kalau tugasmu datang mendadak, “cukup bagus” saja sudah cukup. “Cukup bagus” disini bukan berarti mengerjakan secara asal-asalan, ya. Intinya, perkirakan tugas seperti apa yang akan dosenmu hargai. Berusahalah untuk penuhi standarnya. Kalau tidak bisa melebihinya, tidak apa-apa. Jangan begitu ter-obsesi membuat tugas yang sempurna dan menjadikanmu pemenang nobel.
- Kecerobohan bisa menjerumuskanmu ke plagiarisme
Perilaku plagiat bukan hanya soal menjiplak dan mengakui hasil karya orang lain sebagai karyanya sendiri. Plagiarisme bisa juga tidak disengaja, menimpa orang yang tidak mempunyai niat mencuri ide/karya orang lain. Ya, inilah yang disebut “accidental” plagiarism. Namun plagiarisme merupakan hal yang serius, apalagi pada level akademik. Alasan “saya tidak sengaja/lupa” tidak akan diterima oleh dosenmu. Bahkan jika ini ditemukan dalam penulisan skripsi, bisa-bisa gelar kamu dicabut. Makanya, saat mencari sumber pastikan dirimu tidak asal copy paste. Jangan ceroboh, tolong.
- Temukan sumber yang jelas dan bisa dipercaya
Wikipedia memang situs yang bisa kamu andalkan, tapi jangan terlalu bergantung pada situs ini. Pada dasarnya, semua orang bisa menulis konten di Wikipedia. Belum tentu semua bisa kamu percaya. Supaya kamu lebih yakin dengan konten yang kamu baca di Wiki, selalu klik daftar rujukan yang terdapat di bawah laman. Jika laman tersebut tidak mempunyai sumber rujukan, lebih baik kamu jangan menggunakan sumber tersebut.
Hipwee anjurin kamu mencari sumber dari jurnal-jurnal online yang diterbitkan universitas dari dalam dan luar negeri. Misalnya saja: JSTOR, Cambridge Journals, dan ProQuest.
- Pelajari standar penulisan baku yang diterima kampusmu sebelum kamu melakukan sitiran
Menyitir atau menyantumkan sumber (citing) adalah salah satu cara untuk menghindari plagiarisme. Ada bermacam-macam cara menyitir. Kamu harus memahami dulu standar penulisan baku yang diterima kampus kamu. Apakah kampus kamu menggunakan standar APA, MLA, Chicago atau yang lain untuk penulisan ilmiah? Kalau perlu, tanyakan itu langsung pada dosen yang memberi tugas, karena tergadang beberapa dosen memiliki gaya menulis kesukaan masing-masing. Menyitir emang terlihat mudah, tapi sitiran yang asal dan tidak jelas bisa dianggap sebagai tindakan plagiarisme.
- Gak ada yang suka dikutip secara salah. Kamu harus ekstra hati-hati saat mengutip
Saat mengutip dari perkataan atau isi buku, pastikan kamu menampilkan kutipannya sesuai apa yang tertera di sumbernya. Tidak satu pun penulis yang senang jika kamu memelintir kata-katanya, walaupun cuma salah ketik atau typo. Pada dasarnya kutipan yang panjang (lebih dari 40 kata/ 3 baris) harus dipisahkan dari opinimu. Kutipan harus diberi spasi yang berbeda serta inden.
1o. Kamu harus segera belajar cara menuliskan ulang opini orang
Menjadi seorang mahasiswa sudah saatnya kamu tahu bagaimana cara mem-parafrase kalimat orang lain. Sehingga ketika kamu menemukan sumber yang pas untuk tugas kuliahmu, bacalah dengan seksama dan pahami kata-kata kuncinya. Kemudian coba tulis kembali sumber tersebut dengan kata-katamu sendiri, menggunakan pemahaman yang kamu tangkap dari hasil membaca tadi. Pastikan kamu gak copy paste kata demi kata sebanyak 2 kata berturut-turut dari sumber bacaan asli.
Jika kamu emang harus menggunakan lebih dari dua kata yang sama, maka kamu harus menggunakan tanda kutip dan memakai teknik sitiran dan/atau kutipan sesuai dengan konteksnya.
11. Cantumkan daftar referensi
Mencantumkan sumber rujukan/referensi di akhir tulisanmu merupakan hal yang paling krusial untuk menghindari plagiarisme. Jangan malas-malas untuk menyertakan satu halaman ekstra yang dikhusukan untuk memuat daftar rujukan (atau daftar pustaka, you name it). Lagi-lagi, pemuatan daftar rujukan ini mesti mengikuti aturan yang ada dan dilakukan dengan sangat teliti karena selain menyertakan nama penulis, kamu juga harus menyertakan judul karyanya, tanggal publikasi, dan tautannya saat kamu menemukan rujukan tersebut di ranah daring.
Terlepas dari teknis-teknis penulisan, kunci dari penulisan yang terbebas dari ancaman plagiarisme ialah tetap jujur pada diri sendiri. Jangan berpikir “asal tugasnya selesai” atau “asal dosen senang”. Coba pikirkan betapa malunya jika tugas kamu berisi jiplakan semua, pikirkan akibatnya jika kamu ketahuan menjiplak. Mulai dari sekarang jadilah mahasiswa yang teliti saat menyatut buku dan sumber, ya. Semoga sukses dengan tugas mendadakmu! [Mydia Inggit]
Sumber: hipwee.com