Reporter : Pradhita Wisnu Dwi Rahmawan
Kasus kekerasan seksual dengan korban anak-anak tiap tahun mengalami peningkatan. Di Soloraya menunjukkan angka 40 persen peningkatan kasus dibandingkan tahun sebelumnya. Sebanyak 2000 kasus kekerasan seksual terhadap anak telah dilaporkan kepada pihak berwajib menurut data yang di dapat dari Jejaring Perlindungan Anak Indonesia (JPAI) wilayah Jawa Tengah. Sedangkan menurut data Komisi Perlindungan Anak Indonesia pada Desember tahun lalu menyatakan setiap bulan terdapat 129 anak Indonesia yang menjadi korban kekerasan seksual.
Dikutip dari Solopos.com, Senin (3/8/2015) Ketua Gabungan JPAI wilayah Ja wa Tengah, Sylvia Dian Sari saat menjadi pembicara dalam talkshow interaktif How to Prevent Sexual and Physical Abuse in Children di Atrium Solo Paragon Lifestyle Mall, Minggu (2/8/2015) mengungkapkan pada era ini adalah masa darurat kekerasan terhadap anak.
Ia menyampaikan jumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di wilayah Soloraya merupakan salah satu yang terbanyak di Jawa Tengah. Meskipun kasus yang terjadi tidak terlalu mencolok, masih terdapat kemungkinan adanya peningkatan jumlah kasus.
Lanjutnya, untuk mengurangi tingkat kekerasan terhadap anak di wilayah Soloraya pihaknya telah melakukan edukasi lewat getok tular untuk melapor bila ada kasus seperti ini. Namun wanita yang kerap disapa Pepi ini tidak menyangkal beberapa daerah di Soloraya masih kekurangan tenaga. “Di Klaten, wonogiri, Boyolali dan Sragen petugas masih minim,” tuturnya.
Menurutnya tingkat kesadaran masyarakat Soloraya untuk membuat laporan tindak kekerasan seksual terhadap anak cukup tinggi. Pepi membujuk masyarakat memiliki kemauan melaporkan bila terjadi kasus seperti ini di sekitar tempat tinggalnya untuk menekan jumlah kasus serupa.