Reporter : Mayaningtyas Esya Utami
UMS-Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) semester tujuh tengah mempersiapkan untuk Program Pengenalan Lapangan (PPL). Sebanyak 1.526 mahasiswa telah terdaftar sebagai peserta dan siap untuk ditempatkan di tujuh kabupaten.
Sebagai pelaku yang mengurusi pelaksanaan PPL, Nurhidayat mengungkapkan PPL kali ini merupakan menjadi yang terakhir bagi mahasiswa FKIP. Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena PPL sendiri akan digantikan dengan sistem magang yang sudah diterapkan pada angkatan 2013 dan dimulai pada tahun 2015 pula. Untuk pemberian informasi, pihaknya sudah memberikan kemudahan melalui berbagai macam media seperti blog.
“Terkait dengan pendistribusian, mahasiswa ditempatkan di Karesidenan Surakarta. Ditempatkan secara di sekolah negeri dan swasta, untuk Sekolah Menengah (SM) sebanyak 45 sekolah, Sekolah Dasar (SD) 25 sekolah, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 10 sekolah,” ungkap Nurhidayat, Selasa (4/8).
Nurhidayat mengeluhkan beberapa kendala yang dihadapi dalam mempersiapkan PPL. Seperti banyaknya mahasiswa yang mengeluh tentang tempat yang jauh, dan tidak adanya kenalan dilokasi PPL. “Nah sebenarnya PPL ini adalah kuliah kehidupan, dan mahasiswa perlu mendapatkan pengalaman baru bukan hanya konsen pada akademis saja,” tambahnya.
Pembagian Seragam
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua bulan tersebut memerlukan banyak persiapan diantaranya yaitu pendistribusian kain batik, kaos, dan buku pedoman PPL. “Pembagian seragam dan buku pedoman telah dijadwalkan untuk masing-masing Program Studi (Prodi), dilaksanakan di samping Laboratorium Microteaching dari pagi hingga sore,”Tambahnya.
Seorang mahasiswa Prodi Tarbiyah yang menjadi peserta PPL, Suprihatin menyampaikan bahwa pelaksanaan PPL kali ini kurang persiapan, pasalnya pembagian seragam terlalu mepet. “Kan ada yang harus dijahit sendiri jadi kalau rentang seminggu takutnya belum jadi, apalagi sekarang sedang barengan sama anak sekolah yang baru masuk juga, jahitannya bisa antri,” terang Atin, Selasa (4/8).
Suprihatin juga menambahkan bahwa untuk kedepannya pihak yang bersangkutan untuk mengurusi kegiatan seperti PPL ini bisa menyiapkan jauh-jauh hari. “Pada saat pembekalan juga belum disampaikan secara teknis, hanya diterangkan jadwalnya, sedangkan buku pedoman dibagikan juga mepet, jadi kami bisanya hanya tanya sama kakak tingkat yang sudah pernah PPL,” tambahnya.
Editor : [AMF]