UMS, pabelan-online.com – Gedung Edutorium Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) baru-baru ini disewa oleh salah seorang dosen Pendidikan Akuntansi untuk resepsi pernikahan anaknya pada Minggu, 3 Oktober yang lalu. Hal tersebut menjadikan kontroversi bagi kalangan mahasiswa.
Gedung Edutorium UMS yang diklaim sebagai gedung termegah se-Jateng baru saja selesai diresmikan pada bulan Juli 2021 lalu. Rencananya gedung tersebut akan digunakan untuk acara Muktamar Muhammadiyah ke-48 maupun untuk wisuda mahasiswa. Namun, adanya pandemi membuat pelaksanaan Muktamar ditunda, begitu juga dengan pelaksanaan wisuda.
Pelaksanaan wisuda sempat beberapa kali mundur dari jadwal yang sudah ditentukan. Ketika wisuda dapat terlaksana, hanya sebagian mahasiswa yang dapat mengikuti wisuda secara luring di gedung megah itu, lantaran masih dalam situasi pandemi.
Akan tetapi, kabar mengejutkan datang pada awal bulan ini, dimana gedung yang disebut mirip Allianz Arena ternyata disewakan untuk resepsi pernikahan salah satu anak dosen UMS. Hal ini tentunya menuai beragam komentar di kalangan mahasiswa, sejumlah mahasiswa menyayangkan kejadian tersebut.
Bambang Sumarjoko selaku pengelola Edutorium mengatakan bahwa, gedung tersebut bisa dipakai oleh siapa saja atas persetujuan rektor dengan tujuan yang jelas serta event atau acaranya tidak mendadak. Untuk acara pernikahan kemarin memang sudah mendapat izin dari rektor, sudah mematuhi protokol kesehatan serta mendapat izin dari satgas Covid-19 setempat.
Ia juga menjelaskan bahwa, sangat disayangkan jika Edutorium tersebut tidak dipakai atau terbengkalai, dikarenakan biaya pemeliharaan gedung yang tidak sedikit. Jadi daripada diabaikan, maka tidak mengapa jika digunakan sebagai tempat kemaslahatan umum seperti tempat wisuda mahasiswa, vaksin ataupun pernikahan yang sifatnya umum.
“Bukan hanya masyarakat UMS saja yang dapat menggunakan gedung Edutorium ini, siapapun bisa menggunakannya dengan catatan, tetap memiliki izin di satu pintu yaitu kepada rektor. Dan siapa pun yang menggunakan tetap kena biaya sewa gedung,” Ungkapnya, Rabu (6/10/2021).
Abduh Ali salah satu Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi mengungkapkan bahwa Edutorium memang tempat yang diperuntukan mahasiswa dan jika digunakan untuk selain itu memang secara normatif boleh saja. Hanya saja ketika mahasiwa tidak bisa memakai untuk kegiatan, hal tersebut justru digunakan untuk resepsi pernikahan yang diketahui berbayar.
Adanya kejadian tersebut menjadikan etika di lingkungan UMS menjadi tidak sehat terutama dari mahasiswa ke kampus. Jadi tidak hanya memandang estetika dan normatif saja, tetapi etika juga diperlukan. Etika itu tidak hanya mahasiswa yang menghargai kampus ataupun dosen dan jajarannya, tetapi kampus dan dosen juga menghormati mahasiswa, seperti itulah hukum alam berlaku.
“Edutorium harus menjadi sarana yang dikembalikan kepada mahasiswa untuk kegiatan mahasiswa dan pengembangan mahasiswa. Walaupun disampingnya menjadi aset pemasukan untuk kampus itu tidak masalah,” tuturnya, Senin (11/10/2021).
Baca Juga: Mahasiswa Travelling, Kebutuhan atau Pelarian?
Reporter : Ridhwan Nabawi
Editor : Jannah Arruum Sari