UMS, pabelan-online.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Seminar Nasional Kesehatan Mental dengan tema “Childfree: Pilihan atau Ikut-ikutan? Ditinjau dari Perspektif Psikologi Keluarga dan Psikologi Islam”. Seminar ini diadakan pada Minggu, 17 Oktober 2021 lalu melalui Zoom Meeting.
Irma Gustiana Andriani, selaku pebicara pertama yang membahas childfree menurut perspektif psikologi keluarga menjelaskan, bahwa tantangan di era globalisasi saat ini yaitu ketika semua serba digitalisasi atau disrupsi era. Banyak platform media sosial sekarang yang terkena dampak informasi, sehingga apa yang didengar tidak dapat disaring yang dapat mempengaruhi cara berpikir dan mengakibatkan banyak pasangan memutuskan untuk childfree.
Childfree adalah sebuah istilah yang dapat diartikan sebagai pilihan untuk hidup tanpa memiliki anak setelah menikah. Keputusan childfree oleh gerakan feminisme digunakan perempuan untuk memilih kebebasannya menjadi ibu tanpa mengalami proses kehamilan serta melahirkan.
Ia juga menyebutkan, alasan seseorang memilih untuk childfree antara lain dikarenakan faktor medis, ketidaksiapan ekonomi, mengejar karir, dan tidak siap dengan tanggung jawab pengasuhan. “Keputusan childfree berpotensi alami perceraian, tekanan dari keluarga dan lingkungan, serta peradapan manusia,” ujarnya, Minggu (17/10/2021).
Hazim, selaku pembicara kedua menjelaskan bahwa childfree dari perspektif psikologi Islam adalah suatu tindakan yang melawan fitrah kita sebagai manusia. Ia mengatakan, bahwa konsep kebahagiaan masyarakat yang religius sebenarnya karena kebijakan dimana orang merasa bahagia karena sesuatu yang mengharap ridho dan kedekatan kepada Allah SWT.
“Mereka berpikir kalau tindakannya sudah benar sudah digariskan agama dan hal tersebut sangat dominan di masyarakat religius seperti masyarakat Indonesia,” ujarnya, Minggu (17/10/2021).
Shafa Nurfathria, mahasiswa Psikologi yang juga hadir sebagai peserta memberikan kesannya mengikuti seminar nasional tersebut. Ia mengatakan, bahwa seminar ini sangat menyenangkan dan menarik karena materi serta pembahasannya cukup kompleks dan masih awam dikalangan masyarakat umum. “Pesannya semoga kedepannya bisa membahas isu-isu yang lebih hangat dan menarik untuk diulas, ” tuturnya, Minggu (17/10/2021).
Reporter : Mg_Anissa Fitria Sari dan Mg_Nurrahman Assa’adah
Editor : Ashari Thahira