UMS, pabelan-online.com – Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil dengan menyabet juara 1 dalam perlombaan Laporan Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMS pada Oktober 2021. Tim LKTI UMS mampu mengalahkan lawan mainnya dari Universitas Gajah Mada (UGM) di tiga besar.
Endang Setyaningsi, selaku Dosen Pembimbing Lomba Karya Tulis Ilmiah mengungkapkan bahwa dalam pembahasan LKTI berkaitan dengan teknologi yang mengarah pembelajaran STEM (Sains, Teknologi, Engginering, Mathematics) dan PBL (Problem Based Learning) yang sekarang ini sedang booming. “Dari situ ada unsur teknologi yang dimasukkan yaitu berupa aplikasi system yang diberi nama MYOB (Minding Your Own Business),” tambahnya, Senin (18/10/2021).
Dalam hal ini, pihak Prodi Pendidikan Biologi memberikan dukungan berupa dana dan pengarahan kepada peserta lomba. Ia mengungkap, bahwa dana yang dikeluarkan sekitar mendekati 10 juta.
Endang Setyaningsih, menjelaskan bahwa dalam penyusunan LKTI terdapat beberapa kendala yang dialami yakni berkaitan dengan waktu. “Kendala yang dialami yaitu waktu yang sama-sama longgar untuk berdiskusi bersama. Kalau ada apa-apa langsung dibahas di WhatsApp, tapi kalau anak-anak ingin tatap muka biasanya diagendakan diskusi setelah maghrib,” ujarnya, Senin (18/10/2021).
Kompetisi LKTI Nasional ini diikuti oleh mahasiswa dari perguruan tinggi lain. Endang Setyaningsih mengungkapkan tim LKTI dari UMS mampu mengalahkan lawan mainnya dari Universitas Gajah Mada (UGM) di tiga besar.
Tim mahasiswa terdiri dari Alfrisa Renuat sebagai Ketua Tim dari Prodi Ilmu Komunikasi, Amara Syifa Tifani dari Prodi Kedokteran Gigi dan Eriza Putri Ayu Prodi Pendidikan Biologi. Tim penyusun LKTI memilih judul My Obs: Aplikasi Berbasis Self Health Assistance sebagai Sarana Edukasi Masyarakat di Masa Pandemi untuk Mewujudkan SDGs 2045.
“Alasan memilih judul tersebut karena maraknya hoaks disekitar masyarakat mengenai obat yang dapat menangani penyakit Covid. Dari situ kita terpikirkan untuk mengurangi hoaks tersebut dengan membuat aplikasi berbasis self health assistance,” tutur Alfrisa, Kamis (14/10/2021).
Alfrisa mengunkapkan bahwa hal yang dipersiapkan untuk menyusun LKTI yaitu mencari teman tim yang berkompeten, pematangan ide, penggunaan tata kalimat yang baik untuk judul, dan mempersiapkan naskah. Setelah masuk final, tim mempersiapkan PPT yang menarik, latihan presentasi 2-3 kali, mempersiapkan naskah presentasi dan memperhatikan waktu.
Ia berharap agar selalu diberi kesempatan, waktu agar bisa terus mengoptimalkan potensi. “Harapannya saya pribadi bisa mengajak teman-teman dari prodi lain adek tingkat lain, saling kontribusi dan berkolaborasi untuk menyusun ide-ide baru lainnya yang dapat bermanfaat untuk umat,” ucapnya, Kamis (14/10/2021).
Reporter : Mg_Nauviana Pita Rosa dan Mg_Latifah Elfrida Sari
Editor : Nur Rohma Pujiastuti