UMS, pabelan-online.com – Pada 4 November 2021 yang lalu, beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa-Fakultas (BEM-F) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) melakukan aksi konsolidasi dengan mendatangi Sekretariat BEM-Universitas (BEM-U). Aksi tersebut dimaksudkan untuk menuntut kinerja BEM Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) selama satu periode kepengurusan.
Menanggapi aksi tersebut, Widi Adi Nugroho selaku Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengatakan kepada reporter Pabelan-online.com kalau dirinya tidak mempermasalahkan adanya konsolidasi yang dilakukan oleh BEM-F dan UKM. Menurut Widi, aksi tersebut dinilai normal sebagai bentuk kekecewaan pihak BEM-F terhadap kinerja BEM-U selama satu periode menjabat.
Widi menganggap salah satu penyebab BEM-F melakukan aksi konsolidasi, karena kurangnya koordinasi dan pengadaan rapat bulanan antara BEM-U dengan pihak BEM-F. Berdasarkan pemaparannya kepada tim Pabelan-online.com, BEM-U sudah merespons aksi konsolidasi tersebut dengan melakukan rapat koordinasi dengan BEM-F yang telah dilakukan pada 7 November 2021 lalu.
Pada 5 November 2021, Widi mengatakan, BEM-U sudah mengadakan pertemuan dengan beberapa perwakilan UKM. Tujuan pertemuan itu, kata Widi, untuk merespons aksi teman-teman BEM-F dan melakukan koordinasi terkait permasalahan yang ada di UKM.
“Pertemuan dengan BEM-F tujuannya untuk mendengarkan saran-saran dan mengklarifikasi aksi BEM-F terhadap kinerja kami (BEM-U –red). Petemuan berjalan baik. Yang terpenting masalah koordinasi bisa lebih baik lagi,” ujar Widi via WhatsApp, Rabu (10/11/2021).
Lebih lanjut lagi, Widi menjelaskan bahwa pihak BEM-U sudah pernah menyampaikan kepada BEM-F lewat forum silaturahmi jika terdapat permasalahan bisa langsung disampaikan dan dikoordinasikan via grup WhatsApp. Namun, kata Widi, pihak BEM-F jarang ada yang melakukan koordinasi ke BEM-U.
Dalam wawancara gabungan antara LPM Pabelan UMS dengan LPM Cendekia UMS, Irvan Rifa’i selaku Gubernur BEM Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) berkomentar soal aksi konsolidasi tersebut. Menurut Irvan, yang menjadi awal mula aksi itu dilakukan karena dirasa pihak BEM-F menemukan kejanggalan, ketika salah satu anggota BEM-U memasukkan salah satu orang ke dalam grup koordinasi BEM-U dan BEM-F tanpa melakukan komunikasi dengan pihak BEM-F.
“BEM-U berdalih karena adanya reshuffle salah satu kementerian di internal BEM-U. Reshuffle tadi pun tanpa ada pemberitahuan lebih dahulu ke pihak BEM-F,” jelas Irvan, Kamis (4/11/2021).
Selain kejanggalan itu, Irvan mengatakan kalau BEM-U acap kali mengadakan aksi-aksi, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus tanpa melakukan koordinasi dengan pihak BEM-F. Informasi aksi yang dilakukan oleh BEM-U hanya dibagikan lewat pamflet yang dikirimkan salah satu anggota BEM-U ke grup koordinasi dengan BEM-F.
Menurut Irvan, pihak BEM-U selalu melakukan tindakan defensif saat BEM-F menanyakan kejelasan suatu hal ke pihak BEM-U dan saat BEM-F melakukan protes soal agenda teknis BEM-U yang terkesan tanpa persiapan sama sekali. Irvan sendiri pernah berbincang langsung dengan Widi. Kata Irvan, Widi terkesan hanya mendengarkan kritikan dari orang lain tanpa adanya tindak lanjut dari kritik yang sudah disampaikan.
Berbicara soal program kerja (proker) BEM-U tahun ini, Widi beranggapan kalau hampir semua proker yang ada di BEM-U telah berjalan. Ketika ditanyai soal Tri Dharma Perguruan Tinggi, Widi mengungkapkan kalau BEM-U melakukan pengawalan, mulai dari pendidikan, penelitian, hingga pengabdian masyarakat yang sampai saat ini sudah terlaksana. Begitu pula dengan pengawalan isu nasional yang menurut Widi BEM-U sudah turut andil dalam pengawalan.
Reporter : Rifqah, Gardena Dika Muharomi, dan Rais (LPM Cendekia UMS)
Editor : Novali Panji Nugroho