UMS, pabelan-online.com – Adanya akun Instagram yang mengunggah foto mahasiswi yang dinilai memiliki paras cantik di beberapa kampus di Indonesia memiliki keuntungan tersendiri, khususnya bagi si pengelola akun tersebut. Namun, di lain sisi, eksistensi akun itu memunculkan berbagai polemik serta persepsi di kalangan mahasiswa.
Yang menjadi polemik adalah ketika foto seorang mahasiswi diunggah di akun itu, maka hilang sudah privasi seseorang tadi. Tak hanya itu, kerap kali seseorang yang fotonya diunggah mendapat pengalaman yang tak mengenakkan. Di Indonesia sendiri, ada beberapa akun dari berbagai kampus yang aktif mengunggah dan memiliki jumlah pengikut yang terbilang banyak, seperti @uicantikid, @unpad.geulis, sampai @umscantikid.
Dalam wawancara yang dilakukan bersama salah satu admin akun Instagram @uicantikid, ia mengatakan tujuan awal terciptanya akun itu sebatas iseng, setelah akun yang sebelumnya hilang akibat suatu kasus. Ia menuturkan, akun @uicantikid merupakan akun pribadinya yang diubah nama penggunanya menjadi seperti sekarang.
Saat ini, akun @uicantikid dikelola oleh dua admin. Per tanggal 9 Desember 2021, akun @uicantikid sudah memiliki 216 ribu pengikut dengan total 345 unggahan. Dengan jumlah pengikut yang cukup banyak, akun @uicantikid sudah menghasilkan keuntungan lewat promosi berbayar.
“Tarif yang dipatok berkisar 50 ribu sampai 150 ribu rupiah, tergantung permintaan dari klien. Per bulan kami bisa meraup pendapatan sekitar 200 ribu hingga 500 ribu rupiah dari promosi berbayar itu,” kata admin @uicantikid, Rabu (24/11/2021).
Terkait standarisasi foto, yang menjadi kriteria admin @uicantikid dalam mengunggah ulang foto pada akun tersebut yaitu, harus mahasiswi Universitas Indonesia. Kemudian, kata admin @uicantikid, pertimbangan lainnya adalah kualitas foto yang bagus, tidak buram, dan bukan foto yang bersifat vulgar. Sedangkan untuk foto dengan pengambilan angle yang terlalu jauh kurang direkomendasikan.
Untuk urusan prosedur repost, @uicantikid sendiri lebih mengutamakan permintaan terbanyak dari followers lewat direct message hingga komentar, baik di akun tersebut maupun di akun seseorang yang fotonya akan diunggah ulang. Setelah itu admin akun menghubungi si pemilik foto untuk mengajukan persetujuan apakah fotonya bisa diunggah di akun tersebut atau tidak.
Lebih lanjut lagi, admin @uicantikid menceritakan kalau pernah ada satu kejadian ketika si pemilik foto meminta agar fotonya di-takedown dari akun tersebut. Penyebabnya adalah terdapat komentar kurang mengenakkan dalam postingan tersebut.
Tanggapan Mahasiswa
Keberadaan akun-akun semacam ini kerap mengundang pro dan kontra dari kalangan mahasiswa. Eksistensi akun tersebut pada akhirnya menimbulkan penilaian kalau akun itu hanya memandang kecantikan fisik saja. Hal itu dianggap tidak mewakili kecantikan perempuan secara universal.
Menanggapi hal itu, admin @uicantikid mengatakan kalau dirinya tidak mempermasalahkan perspektif yang berkembang di luar sana. Menurutnya, setiap orang dapat berargumen sesuai dengan apa yang mereka yakini.
“Standar cantik itu subjektif. Bisa saja hari ini yang diunggah di @uicantikid standarnya seperti ini, besoknya kemungkinan bisa beda lagi. Tidak ada batasan untuk standar kecantikan yang diunggah di akun ini,” katanya.
Zefanya Nova Caroline atau akrab disapa Acha, seorang mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengatakan jika fotonya pernah diunggah di akun Instagram @umscantikid. Acha beranggapan kalau fotonya yang diunggah dalam akun tersebut hanya sebagai bentuk penghargaan untuk diri sendiri.
Meski dirinya menganggap eksistensi akun ini bisa memperkenalkan dirinya dengan banyak mahasiswi di kampus, tetapi menurut Acha justru keberadaan akun tersebut malah membuat seseorang merasa insecure dengan foto-foto yang telah diunggah.
Awalnya Acha tidak mengetahui keberadaan akun tersebut. Ia baru menyadari ketika admin @umscantikid mengirim pesan kepadanya lewat direct message untuk meminta persetujuan agar fotonya bisa diunggah ulang di akun tersebut.
“Yang saya ketahui sistemnya dari rekomendasi teman (pengikut –red). Sampai sekarang belum tahu siapa yang merekomendasikan agar foto saya diunggah di akun itu,” kata Acha, Jumat (19/11/2021).
Sejak fotonya diunggah di akun @umscantikid, akun Instagram milik Acha dibanjiri followers. Ia mengatakan kalau terdapat mahasiswa dari kampus lain yang turut mengikuti akun Instagramnya. Tidak hanya itu, Acha juga beberapa kali digoda oleh pengikut akun @umscantikid setelah fotonya diunggah di sana.
Ratna Damayanti, salah satu mahasiswi UMS turut memberikan pandangannya terkait foto-foto yang diunggah dalam akun @umscantikid. Menurut Ratna, seharusnya admin akun lebih selektif lagi soal foto yang akan diunggah, terutama untuk foto mahasiswi UMS yang tidak menggunakan hijab.
Ia menyadari, dalam realitasnya masih banyak dari mereka (mahasiswi UMS –red) yang beragama muslim membagikan fotonya di akun tersebut yang tidak mengenakan hijab. Padahal, kata Ratna, UMS merupakan kampus berbasis Islam.
“Saya sedikit miris melihatnya. Padahal membawa nama kampus Muhammadiyah,” jelas Ratna kepada reporter pabelan-online.com, Kamis (25/11/2021).
Sementara itu, Muhammad Rizky Bimo salah satu mahasiswa UMS mengungkapkan kalau dirinya mengetahui akun @umscantikid karena unggahan akun tersebut acap kali muncul di eksplorasi Instagram miliknya.
Menurutnya, ada sisi positif dari keberadaan akun semacam itu. Ia berpendapat, foto seseorang yang diunggah di akun @umscantikid bisa menambah kepercayaan diri sekaligus memperkenalkan ke publik kalau mahasiswi UMS berparas cantik.
Baca Juga: Tren Fashion dan Budaya Skincare Mahasiswa
Reporter : Aliffia Khoirinnisa dan Dina Suci Ramadhani
Editor : Novali Panji Nugroho