UMS, pabelan-online.com – Diskusi terbuka soal polemik student government universitas kembali diselenggarakan. Inisiasi ini digerakkan oleh Aliansi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa-Fakultas dan Dewan Perwakilan Mahasiswa-Fakultas se-UMS. Diskusi ini berlangsung pada Minggu, 30 Januari 2022 dan dibuka untuk seluruh mahasiswa UMS.
Melihat urgensi atas kepercayaan mahasiswa UMS terhadap krisis berjalannya student government, Aliansi Mahasiswa UMS menginiasi diskusi terbuka ini. Tujuannya adalah untuk menantang Presiden Mahasiswa UMS 2021 agar membuka dan menjelaskan kronologi (kinerja BEM-Universitas –red) yang sebenar-benarnya.
Diskusi ini diselenggarakan secara hybrid, bertempat di Hall Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS, dengan dihadiri sekitar 150 peserta secara luring dan 373 peserta secara daring melalui platform Zoom Meeting dan live streaming.
Dipandu oleh moderator, diskusi ini mengundang dua debater, yaitu Widi Adi selaku Presiden Mahasiswa UMS 2021 dan Firdaus Nurillahi perwakilan dari Tim AdHoc.
Acara dimulai pada pukul 15.30, tetapi hingga pukul 16.00, Widi Adi selaku Presiden Mahasiswa UMS 2021 tidak kunjung hadir dalam diskusi tersebut. Sehingga panitia acara dan peserta sepakat untuk mengadakan pending selama 30 menit untuk menunggu kedatangan Presiden Mahasiswa UMS 2021.
Sayangnya hingga acara usai, Widi tidak juga hadir. Padahal tim network dan para aliansi mengaku sudah mengundang melalui surat resmi, baik itu melalui pesan WhatsApp maupun telepon. Akan tetapi, Widi tidak mengindahkan dan tak kunjung memberi respons.
Diskusi tersebut akhirnya dilanjutkan dengan pemaparan perihal berbagai keluhan mengenai kinerja BEM-U 2021, yang diisi oleh Firdaus Nurillahi perwakilan Tim AdHoc. Kemudian, dilanjutkan dengan diskusi terbuka bersama para peserta yang datang. Sama halnya seperti Firdaus, mahasiswa UMS yang hadir di sana juga menyampaikan berbagai keluhannya.
Baca selengkapnya: Carut-Marut Pemilwa UMS 2021: Kejanggalan, Tuntutan, dan Kabar Burung
Kepada reporter Pabelan-online.com, Firdaus menjelaskan latar belakang dari acara tersebut, yaitu ingin menguji respons dari pihak BEM-U apabila diundang menggunakan pamflet resmi dari aliansi mahasiswa tingkat fakultas. “Tidak ada latar belakang yang lain dengan maksud menjatuhkan,” ujarnya, Minggu (30/1).
Firdaus selaku perwakilan dari Tim AdHoc, mengatakan kalau dirinya ingin mahasiswa sendiri yang menilai atas kinerja BEM-U tahun 2021 lewat diskusi ini.
Ia menambahkan, diskusi yang telah terselenggara ini belum menjawab berbagai keluhan mahasiswa UMS. Sehingga, ke depannya akan diadakan sidang umum atau sidang mahasiswa yang berisi lembar pertanggung jawaban (LPJ) dari Presiden Mahasiswa UMS 2021.
“Sia-sia kalau mengundang Widi lagi, kita langsung di sidang umum saja,” tegas Firdaus.
Di waktu yang sama, mahasiswa FEB UMS Dika Kusumadinata memberikan tanggapannya atas diskusi tersebut. Dirinya mengaku kecewa dikarenakan Presiden Mahasiswa UMS 2021 yang tidak hadir. Padahal, kata dia, kehadiran Widi merupakan inti dari acara tersebut.
“Harusnya Presma bisa merespons tanggapan mahasiswa, agar jika memang ada suatu hal yang harus diluruskan dapat segera diselesaikan,” harap Dika, Minggu (30/1).
Reporter : Wigati Hidayana Fajri dan Muhammad Rahman
Editor : Novali Panji Nugroho