Judul: Ngeri-Ngeri Sedap
Sutradara: Bene Dion Rajagukguk
Produser: Dipa Andika
Durasi: 114 Menit
Tanggal Rilis: 2 Juni 2022
Ngeri-Ngeri Sedap merupakan sebuah film bergenre komedi yang menceritakan sebuah keluarga suku Batak. Dimainkan oleh pemeran yang memiliki karakter yang berwarna, ada Pak Domu, Mak Domu, dan keempat anak mereka, yaitu Domu, Sarma, Gabe, dan Sahat.
Latar cerita mengisahkan keresahan Pak dan Mak Domu, karena anak-anaknya memilih jalan yang berbeda dari yang mereka harapkan. Si sulung Domu bersikeras menikahi gadis dari suku lain, Gabe memilih jadi pelawak dibanding bekerja sesuai keinginan Pak Domu, dan Sahat si anak bungsu yang memilih merantau selepas lulus kuliahnya.
Dalam film ini digambarkan keinginan Pak Domu agar anak-anaknya menjadi orang terpandang dan dihormati, seperti gelar, pekerjaan yang terhormat, dan ketentuan yang sesuai adat. Ditambah keluarga mereka dipandang baik dan dijadikan percontohan oleh orang-orang di kampung mereka.
Ketiga anaknya memilih tidak pulang dalam jangka waktu yang lama karena bersitegang pada Pak Domu. Padahal Mak Domu sangat merindukan mereka dan selalu mencoba membujuk mereka pulang. Adapun Sarma, satu-satunya anak perempuan mereka yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)-lah yang dapat dibanggakan, sayangnya belum juga menikah. Ditambah adanya upacara adat oleh nenek mereka yang harus dihadiri oleh ketiga anaknya.
Akhirnya Pak Domu bersiasat agar ketiga anaknya mau pulang ke rumah. Sementara Mak Domu berusaha mengikuti siasat suaminya. Pada akhirnya ketiga anaknya memang dapat pulang kembali ke kampung halaman, meski terdapat konflik-konflik yang menyelinginya. Hingga akhirnya kebenaran terungkap dan muncul akar permasalahan dari keluarga mereka yakni ego yang dimenangkan dan dikalahkan. Akankah keluarga mereka tetap dapat utuh atau punah sama sekali?
Orang tua di mana pun selalu memiliki keinginan yang sama, yakni menginginkan hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Dalam bahasa orang Batak ada ungkapan, “Anakkon hi do hamoraon di ahu” yang berarti anak adalah kekayaan bagi kedua orang tuanya.
Tak jarang kebanggaan akan anak tersebut menjadi sebuah “harta” yang dapat ditunjukkan dan dipamerkan bagi sebagian orang. Orang tua ingin anaknya hidup dengan baik, sukses dalam karir dan pekerjaannya, serta terpandang di mata orang.
Namun terkadang lupa, orang tua untuk melihat sudut pandang lain di luar dirinya. Bisa jadi apa yang dipandang kurang memuaskan oleh orang tua, adalah hal yang membahagiakan anaknya. Adapula alasan di baliknya, mengapa jalan tersebutlah yang dipilih anaknya, yang mungkin tidak dipahami oleh orang tua.
Perlu adanya keterbukaan dalam keluarga, agar dapat saling mengutarakan pendapat di satu meja agar ditemukan jalan keluar atas setiap permasalahan yang ada.
Dalam film ini kita diajak untuk melihat keunikan budaya Batak dan juga adat kebiasaan setempat, lengkap dengan gaya hidup, humor, dan interaksi orang-orang di dalamnya. Ngeri-Ngeri Sedap juga menyajikan keindahan daerah Danau Toba sebagai latar belakang cerita dalam beberapa scene-nya yang memanjakan mata.
Alur cerita juga dibuat santai dan dibumbui komedi-komedi ringan yang mengocok perut. Walaupun pada awal cerita terlalu bertele-tele.
Fakta menarik lainnya adalah sebagian besar dari pemain fim ini berlatar belakang komedian, sebut saja Tika Panggabean, Gita Bhebbita Butar-Butar, Boris Bokir, Lolox, dan Indra Jegel. Meski begitu, mereka berhasil menjalankan peran-peran mereka dengan natural.
Penulis : Aliffia Khoirinnisa
Mahasiswa Aktif Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta
Editor : Anisa Fitri Rahmawati