UMS, pabelan-online.com – Salah satu dosen Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makasar (UNM) terduga pelaku pelecehan seksual berinisial HB dinonaktifkan sementara oleh pihak kampus.
Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Rektor UNM Nomor 875/UN36/HK/2022 tentang pelanggaran kode etik dosen dikarenakan terbukti melakukan pelecehan terhadap sejumlah mahasiswi.
Husain Syam selaku Rektor UNM telah menandatangani langsung SK yang diberikan. Dosen berinisial HB dinyatakan telah dinonaktifkan sebagai pengajar, penasihat akademik, dan pembimbing skripsi mahasiswa. Namun, sanksi tersebut hanya berlaku selama satu tahun.
Dalam SK tersebut tertulis kalimat pernyataan, “Menonaktifkan sebagai dosen dalam kegiatan mengajar, membimbing tugas akhir atau skripsi, menguji tugas akhir, penasihat akademik, pembimbing aktivitas kemahasiswaan maupun nonkemahasiswaan” yang menyatakan sanksi untuk terduga pelaku.
Burhanuddin selaku Hubungan Masyarakat (Humas) UNM mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut benar adanya. Ia mengatakan kalau dalam SK tersebut dibuat sesuai dengan investigasi tim pencari fakta.
“Iya, betul. Akan segera kami buat pernyataan resminya,” ujarnya dilansir dari bangsamahasiswa.
Sementara itu, Wakil Rektor (WR) III UNM, Sukardi Weda mengatakan kalau UNM sangat memperhatikan adanya kasus pelecehan seksual di kampus UNM. Ia menegaskan, pihak UNM tidak dapat menoleransi siapa pun yang menjadi pelaku.
Lebih lanjut lagi, kata Sukardi, terduga pelaku HB tidak hanya dinonaktifkan sementara, melainkan diberhentikan sebagai Sekretaris Jurusan.
Ia menjelaskan, bahwa para korban dari terduga pelaku akan diberikan konseling dan pemulihan mental. Sukardi menambahkan bahwa akan menjamin penyelesaian tugas akhir dari mahasiswi yang menjadi korban dan akan mengganti dosen pembimbing.
Kepada Reporter Pabelan-online.com, Jusniar selaku mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Informasi dan Komputer (PTIK) UNM berpendapat kalau kasus yang terjadi merupakan sesuatu hal yang merugikan, utamanya bagi mahasiswi yang dilecehkan.
“Selalu waspada akan segala hal, kita tidak tahu niat semua orang, dan jika bimbingan usahakan jangan sendiri.” harapnya, Jumat (15/7/2022).
Reporter : Wita Ayu Widyadhari
Editor : Aliffia Khoirinnisa