UMS, pabelan-online.com – Universitas Sebelas Maret (UNS) telah mengadakan pemilihan rektor baru untuk masa bakti 2023 hingga 2028. Pemilihan ini dilakukan melalui Rapat Pleno Majelis Wali Amanat (MWA) UNS.
Rapat Pleno MWA UNS untuk pemilihan rektor sudah dilaksanakan pada 11 November 2022 kemarin.
Hasilnya didapat dengan Sajidan memperoleh suara tertinggi sebanyak 12 suara. Saat ini Sajidan telah dinyatakan sebagai rektor baru UNS untuk tahun 2023 sampai 2028.
Selaku Anggota Badan Kelengkapan Majelis Wali Amanat (BKMWA), Hilmi Ash Shidiqi menyampaikan bahwa pemilihan rektor UNS menggunakan demokrasi terbatas, di mana hanya terdapat 17 orang perwakilan dari MWA UNS yang dapat memilih calom rektor baru UNS.
Daftar nama 17 perwakilan tersebut yaitu Hadi Tjahjanto, Hasan Fauzi, Tri Atmojo Kusmayadi, Nadiem Anwar Makarim, Adi Sulistiyono, Jamal Wiwoho, dan Charmeida Tjokrosuwarno, Soeprayitno.
Sisanya ada Gunawan Sulistyo, Istadiyantha, Mahendra Wijaya, Yusep Muslih Purwana, Eny Lestari, Wiedy Murtini, Budi Harto, dan Shoffan Mujahid selaku perwakilan mahasiswa UNS.
Kegiatan pemilihan rektor baru di UNS ini juga turut menyertakan partisipasi menteri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam pemungutan suaranya.
Yang mana Kemendikbud sendiri merupakan unsur MWA dalam pemungutan suara. Kemendikbud terhitung sebagai sembilan suara.
“Jadi walaupun di MWA ada 17 unsur ditambah dengan adanya salah satu unsur di Kemendikbud itu, jika ditotalkan akan ada 25 suara, di mana sembilan suaranya dimiliki Kemendikbud,” ujarnya , Senin (28/11/2022).
MWA sendiri pada pemilihan rektor baru UNS ini bertugas sebagai penanggung jawab dan pengawas kegiatan ini.
“Demokrasi tetap ada, tetapi demokrasi terbatas karena yang dapat memilih hanya 17 perwakilan dari MWA. Dari pemilihan tersebut secara musyawarah. Tetapi apabila belum ada mufakat, maka dilakukan voting,” jelasnya.
“Semoga calon terpilih bisa membawa perubahan yang lebih baik dan bisa memecahkan permasalahan yang ada sehingga bisa membawa UNS menjadi lebih baik,” harapnya, Senin (28/11/2022).
Kepada reporter Pabelan-online.com, Retnu Sipparamita selaku mahasiswa UNS menyampaikan tanggapannya bahwa dia sebagai mahasiswa umum tidak merasa terlibat dalam pemilihan rektor tersebut.
Menurutnya, perihal sikap apatis mahasiswa dalam pemilihan rektor itu dikarenakan kurangnya dilibatkan mahasiswa dalam prosesnya.
Bahkan, kata Retnu, beberapa mahasiswa bisa saja tidak mengetahui informasi akan pemilihan rektor tersebut.
Retnu berpendapat demokrasi dalam pemilihan rektor tersebut harusnya minim kecurangan, mengingat hanya melibatkan 17 orang pemilih yang seharusnya netral.
“Sikap acuh mahasiswa terhadap kegiatan pemilihan rektor dikarenakan mahasiswa tidak terlalu terlibat dalam pemilihan rektor tersebut, suara lebih banyak didapatkan dari pihak MWA,” tutupnya Selasa (29/11/2022).
Reporter : Nadia Patricya Meilya Suwarno
Editor : Kholisa Nur Hidayah