UMS, pabelan-online.com – Gelaran konser musik bertajuk Ngalamfest dibatalkan secara tiba-tiba. Sebabnya karena seorang terduga pelaku sekaligus event organizer (EO) bernama Muhammad Zamzam Dafiq membawa kabur uang konser tersebut. Diketahui terduga pelaku merupakan mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma).
Selain itu, ZZD adalah pemilik CV Arkanawa Paramarta Muda, sebuah perusahaan di balik Ngalamfest.
Sebelum dibatalkan, rencananya Ngalamfest bakal digelar di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 15 sampai 16 Maret 2023 lalu.
Akibat batalnya konser musik Ngalamfest, sejumlah pembeli yang sudah membeli tiket menjadi korban penipuan. Dari perkembangan kasus, hingga saat ini belum ada tindak lanjut atau upaya hukum yang ditempuh atas kerugian korban.
Pabelan-online.com menghubungi salah satu korban penipuan tiket Ngalamfest. Glory Thilenia selaku korban dari Ngalamfest bercerita, jika dirinya membeli tiga tiket sebesar Rp 300.000.
Glory dibantu temannya yang mengirimkan besaran uang tersebut ke rekening atas nama Muhammad Zamzam Daf.
Ia menambahkan, pelaksanaan Ngalamfest sempat ditunda tanpa kepastian yang diberikan kepada pembeli tiket. Mulanya, kata Glory, Ngalamfest akan digelar pada awal Januari 2023 lalu. Sampai kemudian panitia menginformasikan reschedule di 15-16 Maret 2023.
Awalnya, Glory menjelaskan jika ada pengumuman refund. Setelah Glory dan temannya mengikuti proses pengembalian dana tersebut, hingga kini masih belum ada kepastian.
“Katanya lima hari, mana? Dengar kabar ada berita Zamzam itu penipu yang bawa kabur uang konser,” tegasnya, Kamis (30/3/2023).
Ia menyayangkan lambatnya penanganan kasus penipuan yang sudah merugikan banyak korban. Menurutnya, tidak ada ketegasan dari panitia dalam kasus ini. Glory tidak mempermasalahkan uangnya yang ditipu, tetapi tidak adanya tanggung jawab dari panitia.
“Bukti yang ada sudah jelas. Memang sebelumnya tidak mengurus perizinan ke kepolisian? Pembatalan (konser Ngalamfest –red) harus ada tanggung jawab,” kata Glory.
Dihubungi di kesempatan yang lain, Dodik Irwan Ahmad selaku Wakil Presiden Mahasiswa Unisma ikut menanggapi. Ia membenarkan alasan batal digelarnya konser Ngalamfest.
“EO bawa kabur uang konser. Dari data yang kami ambil, pelaku merupakan mahasiswa Unisma angkatan 2016,” jelasnya, Rabu (29/3/2023).
Dodik menyayangkan terseretnya nama Unisma dalam kasus ini. Ia beranggapan, terduga pelaku bisa mendapat sanksi berupa drop out jika kasus penipuan ini diproses.
Ia berharap agar kasus ini bisa segera terselesaikan. Terutama untuk korban yang sudah ditipu agar bisa mendapatnya uangnya kembali.
Reporter: Nandya Putri Pratiwi
Editor: Novali Panji Nugroho