UMS, pabelan-online.com – Beberapa waktu belakangan nama Universitas Negeri Makassar (UNM) ramai diberitakan. Mulai dari kerusuhan saat demo beberapa waktu lalu hingga kasus bentrok antar mahasiswa yang terjadi pada, Jumat 15 September 2023. Akan tetapi kasus tersebut bukan yang pertama kali.
Dilansir dari kompas.com, dua kubu mahasiswa UNM saling serang di dalam kampus terjadi pada, Jumat (15/9/2023) dini hari. Kejadian bertempat di kampus II UNM. Kapolsek Tamalate Ajun Komisaris Polisi (AKP) Aris Sumarsono membenarkan perihal peristiwa tersebut. Ia mengatakan pihaknya telah mengamankan empat mahasiswa Fakultas Teknik UNM Makassar.
“Itu ditangani Kepolisian Resor (Polres) ada empat diamankan itu, habis minum karena posisi berhadapan dengan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra,” ungkap Aris, Jumat (15/9/2023).
Berkaca pada kasus tersebut, kejadian kasus bentrok antarmahasiswa juga pernah terjadi pada Februari 2023 lalu. Dilansir dari laman CNN-Indonesia, tawuran antarfakultas terjadi lingkup kampus UNM, atas tindakannya itu sepeda motor dibakar dan dua orang mahasiswa mengalami luka bacok sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Sempat terjadi kembali, bentrok antarmahasiswa pernah terjadi pada bulan Juni 2023 lalu. Dilansir dari kompas.com bentrokan mahasiswa ini melibatkan antara mahasiswa Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS). Menurut salah satu mahasiswa FBS yakni Zulhijjah, sebelum bentrokan pecah, beberapa oknum mahasiswa menggunakan sepada motor menggeber-geber di sekitar kawasan FBS.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Tapi, semua alat-alat dalam sekretariatnya kami hangus terbakar tanpa sisa, kerugian diperkirakan sekitar Rp120 juta,” ujarnya.
Menyoal kondisi yang terjadi, Dihubungi oleh Pabelan-online.com seorang mahasiswa UNM berinisial AJH mengungkapkan, bahwa kejadian saling serang yang kerap terjadi di kampus. Menurutnya, UNM sebenarnya memiliki banyak prestasi tetapi, stigma buruk terlanjur melekat atas perbuatan maladaptif dari oknum-oknum tertentu.
Lanjutnya, ia juga menyayangkan kejadian saling serang yang diakibatkan oleh minuman keras beberapa waktu lalu terjadi di dalam lingkup kampus.
“Sebenarnya ini perlu dipertanyakan siapa yang salah apakah dari mahasiswa atau birokrasi?” ungkapnya, Selasa (26/09/2023).
Ia juga menambahkan, banyaknya kejadian seperti ini membuatnya merasa tidak aman. Terlebih ia berharap kepada pihak kampus untuk lebih memperhatikan lagi hal keamanan kampus menurutnya, penjaga keamanan jangan hanya memperhatikan hal-hal eksternal tetapi juga internal kampus seperti mahasiswanya.
“Untuk oknum-oknum (pelaku keributan –red) semoga segera bertaubat lebih baik fokus menyelesaikan studi, tidak usah sok-sokan beralibi ingin menikmati masa kuliah dan berhenti menjadi preman kampus yang berkedeok senior atau anak lembaga,” harapnya (26/09/2023).
Reporter: Aisyah Fayi Ivana
Editor: Shafy Garneta Maheswari