UMS, pabelan-online.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali membuka program Kampus Mengajar Angkatan 7 pada tanggal 1 hingga 24 November 2023 dengan meniadakan tes wawancara. Sebagai gantinya, mahasiswa calon pendaftar akan diberikan tes literasi numerasi, tes Kebhinekaan, dan Value Clarification Attitude Transformation (VCAT).
Pada alur seleksi Program Kampus Mengajar angkatan ini akan melalui lima tahapan seleksi, pertama pembuatan akun peserta di platform Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kedua, mahasiswa memilih kampus mengajar salah satu program MBKM yang telah tersedia. Ketiga, seleksi administrasi dan verifikasi seluruh dokumen pendaftaran.
Keempat, seleksi substansi yaitu tes dalam jaringan (daring) untuk literasi numerasi, survei Kebhinekaan, dan VCAT. Kelima, pengumuman hasil tes dan penempatan penugasan.
Melansir dari laman kompas.tv Sri Suning Kusumawardani, selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, pada sosialisasi Selasa, 31 Oktober lalu mengharapkan beberapa capaian seperti peningkatan pembelajaran literasi dan numerasi peserta didik di sekolah, peningkatan keterampilan dan penguatan karakter siswa serta peningkatan kompetensi mahasiswa guna kesiapan yang lebih matang sebelum terjun di dunia kerja.
“Pembelajaran yang akan diikuti oleh mahasiswa selama bergabung kami yakni bisa mengasah berbagai kompetensi mereka seperti kemampuan komunikasi, kerja sama, kepemimpinan, cara berpikir kreatif, dan juga pemecahan masalah,” tuturnya, Selasa (31/10/2023).
Dihubungi oleh pabelan-online.com Hanif Bahaudin Dzakir, mahasiswa Program Studi (prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang kini mengikuti program kampus mengajar angkatan 6, setuju apabila kampus mengajar ini tidak melibatkan seleksi wawancara dalam proses perekrutannya. Menurutnya wawancara akan lebih memakan waktu dikarenakan jumlah pendaftar yang cukup banyak.
“Kampus Mengajar tahun ini dengan tidak menggunakan seleksi wawancara cukup efektif,” ujarnya, Kamis (9/11/2023).
Di sisi lain, Marwa Faridatul Afifah mahasiswi Program Studi Sekolah Dasar (PGSD) UMS juga menyetujui hal itu, karena meringankan beban mahasiswa. Sejalan dengan Hanif, Marwa berpendapat dengan pengurangan tes seleksi wawancara sangat efektif karena dapat mengurangi waktu seleksi.
“Yang dimana dalam mendaftar kampus mengajar sudah ada seleksi substansi yang terdiri dari tes Kebhinekaan, tes literasi, numerasi, dan tes VCAT,” ucapnya, Jumat (10/11/2023).
Marwa juga menambahkan perbedaan program Kampus Mengajar tahun 2022 dan tahun 2023 ini cukup signifikan. Perbedaannya yakni, peserta Kampus Mengajar 2022 bisa langsung mengirim berkas persyaratan setelah membuat akun, sedangkan calon peserta Kampus Mengajar tahun 2023 ini harus menunggu hasil rekomendasi dari pihak perguruan tinggi terlebih dahulu, sebelum mengirim berkas atau surat persyaratannya.
“Untuk aplikasi seleksi subtansi diperbaiki lagi agar saat digunakan tidak error dan tidak menunggu lama saat masuk mengerjakan soal,” harap Marwa.
Reporter : Seliana Putri
Editor : Anisa Fitri Rahmawati