Suasana Griya aktifis maupun basecamp beberapa UKM F Tak pernah sepi dari keramaian, hilir mudik aktifitas pengisi dahaga Idealisme tergambar jelas setiap harinya. Para mahasiswa itu entah apa sebutanya, ada yang menyebutnya Aktifis, Kura-Kura (Kuliah rapat,red) namun bukan kupu-kupu (kuliah pulang).
Bagi para aktifis ini, kampus merupakan tempat yang sangat dekat dengan keseharian mereka, tempat curahan diskusi idealisme, konsep Organisasi, berpolitik hingga mengenyam indahnya pengalaman dalam rapt yang hingga larut. Kampus seolah menjadi rumah kedua bagi mahasiswa-mahasiswa ini, karena dari kampus kemudian mereka dibentuk menjadi manusia yang tegar menghadapi zaman.
Awal tahun 2011 ini berbagai lini kepengurusan organisasi mahasiswa telah berganti, wajah-wajah baru telah terpilih untuk menahkodai organisasi yang akan mereka labuhkan pada kesatuan visi dan misi organisasi.
Halangan dan rintangan jelas terpampang di depan, namun dengan tekad yang dimiliki, mereka mampu mengemban tanggung jawab yang besar dengan komitmen yang baik ,bahkan beban-beban yang beratpun menjadi ringan bagi mereka.
Seperti halnya mahasiswa dari pendidikan bahasa sastra Indonesia dan daerah (PBSID),Sugeng Riyanto,mahasiswa yang sudah memiliki pengalaman 9 tahun di organisasi ini,mampu menjadi mahasiswa dengan indeks prestasi (IPK) cumlaude.begitu banyak pengalaman yang berkesan baginya dalam berorganisasi, hingga mengemban berbagai amanah tidak pernah menjadi beban baginya,”Ini adalah suatu amanah yang tidak mudah dan butuh jiwa leader yang baik,” jelasnya (13/1).
Lain halnya ketua dari USF (unit seni dan film),Mawan Hermawan,mahasiswa yang berprinsip “talk less do more” ini masih merasa sulit membagi waktu antara agenda-agenda perkuliahan dan organisasi, namun tidak pernah membuat prestasinya merosot. Besar harapan mereka di tahun 2011 ini,mereka berharap peningkatan mutu dan kualitas organisasi-organisasi dengan pertahanan aktivis organisasi masing-masing. (Risma)