Oleh: Widhara Bintang Kirana
Telinga kita tentu tak asing lagi mendengar berbagai fenomena kenakalan remaja, terlebih di kalangan mahasiswa. Berkembangnya alat komunikasi yang canggih seperti internet membuat kita bisa mengakses informasi dengan cepat dan mudah. Namun, hal tersebut juga menimbulkan dampak negatif tersendiri, seperti contoh munculnya perdagangan bebas di situs internet dan maraknya video porno yang dapat di akses dengan mudah. Hal ini perlu adanya ketegasan dalam peraturan bidang komunikasi dan informasi di negara kita.
Kenakalan mahasiswa tidak lepas dari faktor ekstern, seperti contoh keluarga yang tidak harmonis atau broken home. Orang tua perlu meluangkan waktunya untuk sekedar minum teh bersama putra-putrinya sambil bertukar pikiran agar dalam rumah tangga terjalin hubungan yang sehat. Broken home bisa mengakibatkan mahasiswa terjerumus pada pergaulan yang tidak benar, salah satunya mengonsumsi obat terlarang (narkoba) yang bisa berujung pada kematian. Selain itu, banyak pula kenakalan remaja yang disebabkan perekonomian yang kurang mencukupi. Keadaan ekonomi keluarga yang tidak memenuhi kebutuhan anak terkadang membuat remaja menjadi minder. Bahkan ada yang merasa tidak puas sehingga berinisiatif melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang dan berujung pada pergaulan bebas.
Di lingkungan kampus tentunya sudah menjadi hal yang biasa jika mahasiswa melakukan kenakalan yang merugikan pihak kampus. Misalnya mencoret-coret bangku atau tembok kampus, merusak sarana dan prasarana, mencuri helm dan sebagainya. Hal ini perlu ada tindakan yang tegas dari pihak kampus agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Sederet peraturan sepertinya masih belum bisa menyadarkan mahasiswa untuk meninggalkan kenakalan-kenakalan tersebut. Mahasiswa sebagai makhluk berpendidikan seharusnya memiliki kesadaran yang tinggi dan tidak melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat tersebut. Namun, pada kenyataannya hal itu masih jauh dari harapan.
Mahasiswa perlu memiliki pola pikir yang dewasa. Setiap manusia memang tidak luput dari permasalahan. Namun, seberat apapun masalah tersebut kita harus bisa menghadapinya. Aktif di berbagai kegiatan ekstrakulikuler di kampus merupakan salah satu cara untuk mengalihkan permasalahan agar kita tidak larut dalam kesedihan. Lebih-lebih dengan kegiatan tersebut kita bisa mengasah bakat dan melatih diri untuk menjadi seorang pemimpin yang bijaksana. Mengikuti bakti sosial, berpartisipasi dalam ajang festival band, ikut dalam program buletin kampus, dan sebagainya adalah sederet kegiatan yang memiliki dampak positif pada pribadi kita.
Kita sebagai mahasiswa perlu tahu makna hidup. Rasa sedih, kecewa, putus asa, bahagia, duka, tangis dan tawa perlu dihadapi. Janganlah takut akan kegagalan, karena kegagalan adalah langkah awal dalam memperoleh keberhasilan. Berpedomanlah terus bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita sendiri di dunia ini. Teruslah berkarya, jadilah mahasiswa yang berbakti pada orang tuamu. Ucapkanlah terimakasih pada orang-orang disekitarmu atas semua bentuk inspirasi semangat dalam hidupmu. Janganlah berhenti ditengah jalan hanya karena orang lain membicarakan keburukanmu. Tunjukkanlah kualitas pribadimu bahwa engkau mampu menjadi magnet positif bagi lingkungan disekitarmu.
*Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Informatika, Jurusan Komunikasi, UNISRI, Surakarta