Sebanyak 4518 mahasiswa baru tahun ajaran 2011/2012 mengikuti masa ta’aruf (masta) pada gelombang pertama dan kedua, Rabu-Sabtu (7-10). Kegiatan tahunan tersebut memang wajib diikuti oleh mahasiswa baru (maru) yang akan menempuh studi di UMS.
Masta yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) masing-masing komisariat tersebut digunakan untuk penyambutan mahasiswa baru. Selain itu juga digunakan untuk pra pengkaderan IMM dan Muhammadiyah.
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menjadi fakultas yang menyumbangkan jumlah mahasiswa terbanyak daripada fakultas yang lain, yaitu sebanyak 1590 mahasiswa. Gelombang pertama dan kedua masing-masing diikuti oleh 1000 dan 590 maru.
Ketua Panitia Masta 2011 FKIP, Wasis Yuli Fadly mengaku sedikit kewalahan dalam menghadapi banyaknya maru yang mengikuti Masta. “Namun kita juga punya panitia yang luar biasa yang dapat saya andalkan,” terangnya, Kamis (8/9). Sebanyak lebih dari 100 orang panitia masta mengawal dan membimbing maru di FKIP.
Ia menjelaskan setiap istirahat selalu mengadakan briefing dengan panitia untuk mendiskusikan kegiatan selanjutnya. Hal ini dilakukan supaya kegiatan berlangsung lancar dan lebih mematangkan konsep acara.
Catrien Diah Alansari maru dari progdi Bahasa Inggris mengungkapkan kegembiraanya selama Masta yang diikutinya selama dua hari itu. “Walaupun capek seharian di kampus namun cukup asyik juga kegiatan Masta ini,” terangnya. Ia cukup senang bias berinteaksi dengan banyak teman baru di fakultasnya.
Ketua Panitia Pusat Masta 2011, Nur Hidayah mengaku lega dapat menggelar masta seminggu setelah lebaran. Ia mengaku sedikit kesulitan dalam mengoordinasi teman-teman panitia pusat ketika pematangan konsep.
“Memang cukup sulit menumpulkan teman-teman ketika libur panjang di bulan Ramadhan lalu serta banyak panitia yang mudik dan merayakan lebaan di kampung,” jelasnya. Namun semua itu menurutnya bisa teratasi karena panitia pusat pada dasanya fokus pada pembukaan dan hanya sebagai pengontrol kegiatan masta di masing-masing fakultas.
Ada beberapa materi yang ditentukan harus ada pada masing-masing komisariat diantaranya; Kemuhammadiyahan, ke-IMMan, ke-Islaman, serta student goverment. Selebihnya materi yang lain diserahkan sepenuhnya kepada komisariat untuk membuat acara sekreatif mungkin. (Shoqib)