Pabelan-online.com, UMS – Mahasiswa pecinta Alam Fakultas Psikologi (Psychopala UMS) melakukan ekspedisi suku Baduy. Ekspedisi tersebut berlangsung pada tanggal 15 sampai 27 Agustus.
Salah satu anggota Ekspedisi suku Baduy, Alfan, mengatakan eksedisi tersebut dilakukan untuk observasi dan interview terhadap suku Baduy. “Kami disana meneliti kohesivitas orang-orang baduwi yang memilki sistem ladang tercepat didunia” Senin (12/09/11).
Alfan juga mengungkapkan bahwa kerja sama suku baduy masih terasa kental. Selain itu makanan yang biasa dikonsumsi adalah beras dan sayur.
Terdapat dua golongan suku baduy yaitu golongan baduy luar dan baduy dalam. Suku Baduy luar sudah mulai tersentuh budaya modern sedangkan suku baduy dalam tidak diperbolehkan bersentuhan dengan budaya luar. Suku baduy luar dan dalam dihubungkan oleh jembatan yang terbuat dari pohon bambu.
“Suku baduy dalam juga sudah mengenal uang sebagai alat pertukaran,” ungkapnya kepada pabelan online sambil menunjukan gelang yang terbuat dari serat kayu dan gelang yang terbuat dari sejenis rotan.
Dari Ekspedisi tersebut, direncanakan Psychopala akan membuat buku. “Dari penelitian suku baduy itu kami berencana untuk menerbitkan sebuah buku,” tutup Alfan. (Herlina)