UMS, Koran Pabelan
Dua mahasiswa Progdi Ilmu Komunikasi ketahuan memplagiasi karya orang lain. Kedua mahasiswa tersebut, kini masih dalam proses investigasi.
Kaprogdi Ilmu Komunikasi, Rinasari Kusuma membenarkan hal tersebut. “Memang benar kalau di Ilmu Komunikasi ditemukan dua mahasiswa melakukan plagiat pada skripsinya, hal ini adalah pertama kalinya terjadi. Kedua mahasiswa tersebut akan berada dalam proses investigasi dan Insya Allah minggu depan akan kami putuskan,” ucapnya, Kamis (3/11).
Rina menjelaskan bahwa mahasiswa pertama yang memplagiasi karya orang lain tersebut diketahui salah satu dosen di FKI sebelum ujian pendadaran dilakukan. Sedangkan salah satu pelaku plagiat kedua diketahui setelah ujian pendadaran selesai.
Menurut Rina, yang akan memberikan sanksi adalah ketua program studi karena universitas tidak memiliki peraturan mengenai plagiator secara nyata dan tidak terdapat juga sistem operasional prosedur.
Universitas pun selama ini hanya mensosialisasikan bahwa plagiat itu termasuk tindakan kejahatan, belum memberikan pengertian kepada mahasiswa apa plagiasi itu sendiri. Sehingga pihak Progdi Ilmu komunikasi mengacu pada peraturan yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan & Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.
Rina menambahkan, untuk mencegah plagiasi terjadi kembali, progdi sudah membuat kebijakan bahwa plagiat bisa saja dilakukan mahasiswa tidak hanya pada skripsi tetapi tugas-tugas kuliah.
Kepala Biro Skripsi Ilmu nikasi Arief Fajar mengungkapkan peristiwa plagiat itu diibaratkan seperti gunung es. ”Saya kira tidak di FKI saja, ditempat-tempat lain pun pasti juga ditemukan hal-hal seperti itu, untuk itu hal ini dapat kita jadikan pelajarannya saja,” ungkapnya, Rabu (2/11).
Mirna Fairuza, mahasiswa Progdi Ekonomi Akuntansi menyatakan sebenarnya hal tersebut kembali pada kesadaran masing-masing. “Kita sudah dewasa, pasti dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Selama ini universitas juga masih minim sosialisasi mengenai plagiarisme,” jelasnya, Jumat (4/11).
Ia berharap agar universitas mengadakan acara seminar akbar anti plagiarisme, supaya seluruh warga UMS, khususnya pada mahasiswa dan dosen mengetahui apa sebenarnya plagiarisme itu.[Risma/SA]