UMS,Koran Pabelan
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih menyambangi stand batik Balerante hasil pelatihan dari gabungan Dissaster Respon Unit Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), The Global Fund for Children (GFC, Washington), Himpunan Psikologi Indonesia(Himpsi, Jakarta) dan Forum Kampoeng Batik Laweyan ketika event ‘Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI)’ di Balerante kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten senin(28/11).
Ketika di stand Wagub sempat berbincang dengan Parti salah satu warga Balerante yang mendapat pelatihan membatik , ”Kami senang mendapat pelatihan membatik dari UMS dan Batik Laweyan ini, selain menghilangkan kesedihan juga membimbing kami untuk menjadi pengusaha batik. Dan kami mohon bantuan untuk bahan baku dan peralatan yang masih kurang,” Ungkap Parti pada Rustriningsih.
Pimpinan Biro Konsultasi dan Pemeriksaan Psikologi (BKPP) UMS, Meddy Sulistiyanto mengungkapkan, pelatihan membatik pada warga Balerante merupakan tindak lanjut dari tanggap bencana korban meletusnya merapi saat di barak pengungsian. ”Dulu saat di barak pengungsian kita mengajak warga membatik untuk mengurangi trauma,” ungkapnya. Setelah mengajukan proposal ke The Global Fund for Children (GFC) dan diterima, baru kita mengadakan pelatihan membatik dan kewirausahaan. Tahap ini sekitar 6 bulan dari November sampai sekitar Maret april. Targetnya sampai warga bisa melakukan penjualan sendiri. Niatnya menjadikan desa Balerante berbasis batik, kebetulan ada event menanam pohon di Balerante .”Jadi bisa buat ajang promosi,” Jelas pihaknya(28/11).
Koordinator BKPP di lapangan Yusuf Nugraha menambahkan pelatihan membatik yang dilakukan tiap hari minggu ini sudah berlangsung 4 kali dengan jumlah peserta 30 orang. Pelatihan ini juga untuk mengubah paradigm a masyarakat tentang pendidikan yang terkesan disepelekan , karena melimpahnya kekayaan alam(tambang pasir). Adapun kendala yang ada adalah jarak Solo-Balerante yang cukup jauh, dan masih kurangnya bahan baku juga peralatan. (evi)