Komunitas Pemuda Seneng Nulis (KPSN)
Mahasiswa merupakan salah satu elemen penting dalam setiap episode panjang perjalanan bangsa ini. Hal ini tentu saja sangat beralasan mengingat bagaimana pentingnya peran mahasiswa yang selalu menjadi aktor perubahan dalam setiap momen – momen bersejarah di Indonesia. Sejarah telah banyak mencatat, mulai dari munculnya Kebangkitan Nasional 1909 hingga Tragedi 1998, mahasiswa selalu menjadi garda terdepan.
Poros pergerakan Indonesia adalah solo, di awali dengan demo secara besar-besaran menuntut reformasi berlangsung di Semarang dan Solo, kemudian menyebar ke Jogyakarta, daerah lain dan lalu jakarta sebagai pusat pemerintahan. Clash pertama yang mendapat liputan luas media terjadi di Solo, di depan kampus UMS Solo. Sehingga Elemen mahasiswa di Universitas Indonesia (UI) yang sebelumnya enggan bergerak akhirnya ikut panas untuk turun ke jalan.
Dinamika pergerakan di solo pasca reformasi tergolong dinamis, tetapi mengalami penurunan yang lumayan parah. Ditandai dengan tidak bersatunya elemen-elemen pergerakan yang mana mereka memperjuangkan isu masing-masing sesuai kepentingan organisasinya. Hanya sesekali mereka bergabung dalam aksi massa dalam menanggapi isu nasional. Ini kelihatan sekali pasca 2007-2008. Saat berakhirnya kepemimpinan Bem UMS yang dipimpin oleh Riyadh kabinet mahasiswa bersaudara.
Sebelum kita berbicara arah pergerakan mahasiswa kedepan ada baiknya kita melihat kebelakang, 3 atau 4 tahun yang lalu. Bagaimana pergerakan mahasiswa dikampus UMS. Mengapa UMS? Karena UMS adalah motor pergerakan nasional. Ini sangat penting untuk menentukan arah gerakan selanjutnya. Bung Karno pernah berpesan “JASMERAH” jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Pergantian jabatan dari presma sebelumnya Malik berpindah ke estafet berikutnya dengan cara AKLAMASIH. Mulai dengan masa kepemimpinan Riyadh. Pada periode ini dinamika perpolitikan dan pergarakan mahasiswa sangat dinamis, komunikatif dan koligial ditandai dengan diakomodirnya kepentingan mahasiswa, bisa kerjasama dengan bem-bem fakultas.
Pada tataran aktivis (internal) dinamika organisasi terbangun atas saling kepercayaan dan persaudaraan. Di tandai dengan setiap acara yang diadakan oleh kabinet bersaudara jilid 1 selalu ramai dari pergerakan yang lain. Memperjuangkan hak-hak mahasiswa ditandai dengan penututan penurunan SPP dan mengadakan kontrak politik calon rektor kepada mahasiswa tanggal 26 November 2008. Sedangkan eksternalnya bisa mengakomodir elemen mahasiswa yang diluar kampus UMS dengan kerjasama menanggapi isu lokal, regional, maupun nasional. Budaya diskusi dan aksi sangat kental. Salama penulis mengikuti aksi di UMS yang terbesar adalah pada priode ini aksi penolakan kenaikan BBM, massa aksi berkisar 500-600. Sedangkan dikancah nasional peran menteri luar negeri sangat berperan baik itu dengan Bem Nasional maupun Bem Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
Pesta demokrasi pemilihan umum mahasiswa (PEMILWA) di gelar sebagi tanda genta demokrasi dimulai. Partai-partai bermunculan (PSS) partai sembilan setengah IMM Surakarta, mentari KMMI, Sahabat PMII dan terpililah M. Nur sebagai presiden dan thomas depisa sebagai wakilnya. Pada kabinet mahasiswa bersadarah jilid II ini pergerakan berdifat melanjutkan ekstapet pemerintahan. Pengawalan isu-isu turunan dari periode sebelumnya, pembentukan tim independen untuk mengaudit keuangan Universitas. Dinamika organisasi lumayan panas karena bem-bem fakultas memilih oposisih dengan membentuk FORMAS forum mahasiswa bem fakultas. Salah satu alasanya bem univ tidak bisa mengakomodir bem-bem fakultas. Anggota dari formas adalah seluruh bem fakultas di ums, yang dipelopori oleh bem FAI, bem Hukum, Bem FIK dan bem Geografi. Bahkan pada massa ini pendeklarasian bem Hukum keluar dari KAMA UMS mendirikan negara sendiri, walaupu riak-riaknya sudah ada sejak pemerintahan malik. Secara keseluruhan pemerintahan nur berbasis intenal dengan penguatan ideologi dan intelektualitas. Dan dinamika organisasi dan studen gavermen pada akhir pemerintahan bisa dibilang sangat dinamis yang ditandai saat pemilwa dengan bisa menarik pesera pemilwa baik itu partai maupun kandidiat presma. Ada tiga kandidat Danang PSS, Supri Mentari dan calon indevenden Minten. danang keluar sebagi pemengannya.
Pada priode kabinet Perisai PENA tidak ada perebahan yang sangat berarti karena sifatnya meneruskan ekstapet kepemimpinan sebelumnya. Pada periode ini dinamika organisasi mulai bisa di akomodir tetapi tidak maksimal. Dikarenakan tidak bisa merangkul semua bem fakultas. Pemerintahan kabinet perisai pena kinerja didalam sangat prontal dengan birorsi kampus ( indevenden yang berlebihan). Pengawalan terhadap amanat sebelumnya sangat masif bahkan perang terhadap rektorat lebih terbuka dan lebih prontal dengan aksi-aksi penolakan kenaikan SPP dan menuntut fasilitas kampus yang belum memadai. Pada periode ini lebih mengedepankan aksi dan sangat rekasioner terhadap kebijakan pemerintah dan kampus. Tercatat aksi yang dilakukan lebih banyak dari periode sebelumnya walupun massanya sedikit. Aksi demontrsi adalah ciri khas gerakannya.
Tohar adalah pemenang pemilwa 2010-2011. Ia naik menggantikan rezim sebelumnya, setalah partai sahabat memenangkan pemilwa presma. Secara keseluruhan dinamika pada priode ini tidak ada yang mecolok, kecuali aksi kasus bima. Mereka bisa mewadahi pergerakan se-Solo Raya. Kampus adem ayem, karena mungkin mereka mejalankan visi dan misi mereka yaitu menjalin kerjasama dengan pihak rektorat dan membangun intlektualitas mahasiswa dengan program-rogram unggulan mereka lewat PKM dan seminar-seminar.
Setiap periode mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing serta memiliki corak pergerakan yang berbeda.
Pertanyaanya, kemanakah arah pergerakan kampus berikutnya? apakah prontal dengan birokrat atas adem ayem? Penguatan ideologi ataukah intelektualitas mahasiswa. Menurut Ki Hajar Dewantara seorang pemimpin yang ideal itu harus mempunyai sifat “ ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani” bilah berada di depan yang dipimpinnya dia menjadi teladan yang baik, bila ditengah-tengah dia bisa mengayomi, membimbing dan mengakomodir keperluan dan kepentingan rakyatnya, jika di belakang memberi semangat, suport bagi kemajuan rakyatnya.