Reporter : Andri
Pabelan-online.com, UMS – Sejumlah Aliansi Mahasiswa Solo Raya melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di pertigaan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Kamis siang (29/3/12) sekitar pukul 2 siang. Jumlah massa unjuk rasa tersebut diikuti lebih dari 150 mahasiswa.
Gabunngan aliansi mahasiswa yang mengikuti unjuk rasa tersebut antara lain. dari BEM UMS, UNS, KAMMI, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, IMM cabang Solo, dan PMII. Dalam aksinya, mahasiswa membawa keranda mayat sebagai simbol matinya keadilan. Tidak hanya itu mahasiswa juga membawa karangan bunga bertuliskan turut berduka atas matinya kedaulatan rakyat lengkap dengan gambar Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono.
“Pada kenyataanya pemerintah telah melegalisasi aset-aset di negara ini untuk dicuri perusahaan asing,” teriak salah satu koordinator aksi, Zainal Arifin, Pada Kamis (29/3/12). Menurutnya harga BBM tidak sepantasnya naik karena hal tersebut sama sekali tidak berpihak kepada rakyat. Dalam orasinya ia mengatakan APBN sudah sepantasnya digunakan untuk kemakmuran rakyat dan pemeirntah melakukan hal yang salah jika subsidi itu dicabut.
Aksi mahasiswa yang berlangsung kurang lebih satu setengah jam dan berjalan damai tersebut mendapatkan apresiasi yang bagus dari pihak Polres Sukoharjo. Kepala Bagian Operasi Polres Sukoharjo Komisaris Jaka Wibawa mengatakan mahasiswa memang harus menggunakan agama dan intelektualnya dalam bertindak. “Kami sangat memberikan apresiasi kepada mereka. Mereka menyampaikan dan kami mengamankan,” ujar Jaka setelah aksi membubarkan diri sekitar pukul 15.30 WIB, Kamis (29/3/12).
Editor : SW