Reporter : Andri
Pabelan-online.com, UMS-Halaman one day service (ODS) yang digunakan tempat parkir masih dipungut biaya. Meski halaman tersebut masih merupakan fasilitas kampus.
Wakil komandan satpam, Suprihdiono menjelaskan adanya pemungutan parkir di halaman ODS karena tukang parkir yang ada di depan ODS bukan merupakan karyawan UMS. Tetapi tukang parkir dari masyarakat sekitar UMS atau fasilitas umum. Jadi sebagian uang hasil parkir disetorkan ke universitas. “Karena merupakan halaman UMS, jadi tempat itu disewakan,” jelasnya, Kamis (19/2/12).
Komandan Satpam, Dalyono meluruskan adanya penarikan uang nominal kepada tukang parkir. Nominal itu sebagai pengikat kepada tukang parkir tersebut. “Nominal sebagai senjata saya untuk mengikat tukang parkir,” katanya, Kamis (19/4/12).
Alur uang parkir itu ke universitas yaitu dari tukang parkir kemudian disetorkan ke satpam dan kemudian di laporkan ke biro keungan. Uang tersebut akan disetorkan tiap satu bulan. “Pihak satpam cuma sebagai perantara dan kemudian disampaikan ke BAU,” jelasnya.
Ia menambahkan, konsekuensi yang harus diterima memanglah terkesan semrawut. Ditambah mahasiswa lebih memilih parkir dengan membayar. Pihak satpam hanya memfasilitasi mahasiswa. Kalau mahasiswa sudah tertib maka akan ditutup kembali. “Kita mengikuti permainan mahasiswa,” ungkapnya.
Dilain pihak, tukang parkir yang berada di halaman ODS, Tupani membenarkan bahwa setiap tukang parkir memberikan uang sewa ke pihak UMS. Uang itu diserahkan ke pihak satpam. “Satu hari tiap orang 7 ribu rupiah,” jelasnya, Rabu (18/4/12).
Salah satu mahasiswa fakultas Hukum, Nurhidayah mengaku tidak sepakat dengan adanya parkir itu. Menurutnya halaman ODS merupakan fasilitas mahasiswa, jadi seharusnya tidak perlu di pungut biaya. Dan yang paling penting kurangnya ketegasan dari petugas satpam untuk mengatur mengenai parkir ini. “Satpam harusnya tegas mengarahkan,” serunya, Jumat (20/4/12).
Ditambah masih kurang maksimalnya petugas parkir yang ada. Kalau memang kurang petugas parkir harusnya dari universitas menambahnya. Sehingga fasilitas mengenai keamanan dan pengaturan tempat parkir lebih tertata rapi. “Jika keamanan dan pengaturan tempat parkir rapi, mungkin mahasiswa mau untuk parkir di dalam kampus,” tutupnya.