Reporter: Nur Rizqi Febriandika
UMS, Pabelan-online.com — Harapan mahasantri Pondok Pesantren (ponpes) Hj. Nuriyah Shabran kini terwujud. Tuntutan untuk diberadakannya Wifi di sekitar kawasan pondok akhirnya terrealisasikan. Jaringan hotspot ini dapat diakses sejak pertengahan bulan Januari yang lalu.
Furqon Mawardi, selaku pembina mahasantri ponpes Hj. Nuriyah shabran mengatakan dengan adanya hotspot ini diharapkan dapat menambah wawasan dan sarana pembelajaran yang efektif bagi mahasantri. “Jadi tidak ada alasan santri shabran itu gagap tekhnologi,” ujarnya, Selasa (29/1).
Hal tersebut mendapat respon positif oleh mahasantri. Salah satunya adalah Ridho, Ia mengaku sangat senang dengan adanya fasilitas hotspot tersebut. Selain dapat dijadikan sarana refreshing, setelah menjalani rutinitas di ponpes Hj. Nuriyah Shabran yang begitu padat. Hal itu juga dapat membantu mahasantri dalam mengerjakan tugas mata kuliah tertentu. ”Jadi tidak perlu repot-repot pergi ke kampus atau warnet,” ujar mahasiswa Program studi (progdi) Ushuludin.
Namun, Ridho juga sangat menyayangkan fasilitas tersebut. Sebab cakupan jaringan tersebut sangatlah pendek, hanya dapat menjangkau radius 6 meter. Terlebih lagi, fasilitas tersebut hanya dapat dinikmati dalam kurun waktu sebulan saja. selanjutnya akan dikenakan biaya tertentu. “Lantas apa bedanya dengan menggunakan modem?” kata Ridho.
Di sisi lain Mario Maryono, selaku kepala Tata Usaha (TU), membenarkan hal tersebut. Mario mengungkapkan bahwasanya jaringan tersebut adalah murni salah satu fasilitas yang diberikan dari pihak telkomsel. Menurut Mario kebetulan telepon rumah yang ada di kantor TU menggunakan jasa dari perusahaan telkomsel. “Jadi tidak bisa disamakan dengan hotspot yang ada dikampus 1 atau kampus 2,” tuturnya, Selasa (29/1).
Mario mengimbuhkan, mengenai sistematikanya sendiri Mario belum bisa menjelaskan secara eksplisit, sistem pemungutan biayanya dengan media kartu SIM. Ketika pengguna ingin mengakses internet maka akan dikenakan potongan pulsa. “Mengenai teknisnya seperti apa, bisa dilihat sendiri setelah satu bulan,” pungkas Mario.
Editor: RTN