Jika mau sedikit kritis, mahasiswa umum (non aktivis)dalam mengkomparasikan antara politik kampus dengan kondisi politik nasional tak ada bedanya. Dalam sebuah perbincangan dengan salah seorang ketua umum partai, ia mengatakan partai politik sekarang tak ada bedanya dengan EO (Event Organiser), hanya bekerja saat ada event saja. dan dimana bedanya denga politik nasional yang melakukan hal yang sama, kampanye dan orasi janji hanya saat ada even saja. Lalu dimana pendidikan politik yang mahasiswa dapatkan.
Ia juga menyoroti, aktivis kampus layaknya para autis, yang sibuk dengan dunianya sendiri. Termasuk dalam hal ini adalah politisi kampus. Aktivis lebih banyak berkutat untuk bagaimana mensejahterakan organisasinya, bukan pada mahasiswa. padahal goal yang diinginkan adalah kesejahteraan mahasiswa itu sendiri. Apa bedanya dengan partai politik nasional sekarang ini.
HARMONISASI
Tak baik mengkambinghitamkan sesuatu, apalagi dengan dalil yang dhaif dan asumsi belaka. Analisis menjadi suatu hal yang niscaya untuk keluar dari masalah pelik ini, satu yang diingat, peran media penerbitan kampus juga patut diperhatikan. Media juga aktivis, media dalam hal ini memainkan peranya sebagai controlling atau lembaga pengawas, dalam negara demokrasi peran kontrol media adalah keniscayaan.
Fungsi dari Parpol sudah jelas, memberikan pendidikan politik, peran mahasiswa tentu berpartisipasi dalam pendidikan itu. Lalu peran media adalah mengawasi dan menkritisi pendidikan politik tersebut, selain tentunya menjembatani senat mahasiswa dengan mahasiswa.
Solusi yang ada hanyalah mengaharmonisasikan antara ketiganya, antara media kampus, mahasiswa dan partai politik. Media kampus dan parpol haruslah bisa berkomunikasi dengan baik, sehingga agenda partai politik bisa terakomodir dengan baik, begitu juga partai politik dan mahasiswa. Agenda pendidikan politik haruslah bisa ditngkatkan, tidak hanya kuantitas, namun secara kualitas juga layak diperhitungkan. Sehingga mahasiswa mengerti, makna dan fungsi dari politik untuk mereka sendiri seperti apa.
Intisari Diskusi di LPM Pabelan, tanggal 5 Maret 2013, dirangkum dan dikembangkan oleh Litbang Pabelan.