UMS, Pabelan-online.com — Ada rasa bangga yang dirasakan oleh salah satu mahasiswa Fisioterapi S1 Transfer UMS, Surya Saputra Perdana. Ia terpilih sebagai tim medis pembalap profesional Indonesia Rio Haryanto di ajang GP2, yang hanya satu tingkat di bawah F1.
Ceritanya, pemuda kelahiran 13 Agustus 1990 ini di rekomendasikan oleh IFI (Ikatan Fisioterapi Indonesia) untuk bergabung bersama tim medis Rio, karena selama ini management Rio hanya mempercayai tenaga ahli kesehatan dari luar Indonesia.
Suryo mengaku disana pengalamannya terasa lebih perfesional dalam banyak hal, terutama dalam pembagian waktu dan tugas kerja. Dalam tim ia bekerja sama dengan Deniis Van Fhee, seorang fisioterapis dari belanda yang bertugas untuk memonitoring aktifitas dan kondisi fisik si pembalap.
“Sejujurnya ini adalah pengalaman pertama saya jadi fisoterapis, sangat luar biasa bisa bergabung dengan tim, keliling dunia adalah suatu hal yang membanggakan” ucapnya saat diwawancarai pabelan-online.com (24/5).
Suryo selalu memantau kondisi fisik si pembalap terutama dalam hal wellness atau kebugaran serta peningkatan power dan pengembalian fungsi gerak bila pembalap mengalami cidera. Di Bahrain, beberapa waktu lalu, Rio mengalami cedera lutut yang di akibatkan oleh tabrakan beruntun yang terjadi saat balapan. Saat itu lah Suryo merasa bidangnya sebagai fisioterapis perfesional di uji untuk pengembalian fungsi gerak lutut Rio.
Ditanyai tentang target tertinggi sebagai fisioterapis, Suryo mengaku bahwa ini bukanlah target tertingginya. Sebenarnya ia lebih ingin menjadi akademisi dan menciptakan sebuah buku. Terbukti ia dengan semangat memberikan ilmu dan materi pada adik-adiknya pada saat study club bersama rekan yang selalu mendampinginya Taufik Susilo. “aku pingin jadi akademisi dan buat buku agar mahasiswa atau orang awam mengerti fisioterapi yang sebenarnya.” tutupnya dengan penuh keyakinan.
Editor: MK