UMS, Pabelan-online.com — Mengisi acara semarak Milad UMS di tahun ke 55. Jokowi sempatkan berstand up comedy beberapa waktu. Dalam orasi ilmiahnya kelucuan terjadi setelah jokowi menceritakan beberapa kisah hidupnya yang ia anggap lucu.
Dimulai saat pembukaan, Jokowi sempat bingung dengan customnya yang terasa aneh. Ia sempat heran dengan stel pakain blezer putih dipadu kain katun hitam. Sedangkan para tamu terhormat lain memakai setelan jas yang rapi. “ Ya beginilah saya,” ujar jokowi yang disambut tawa seluruh hadirin.
Kisah yang lain yang mengundang gelak tawa adalah tentang bunyi sirine motor polisi lalu lintas. Suatu hari ketika jokowi melintasi jalanna di ibukota, ia dikawal beberapa motor polisi yang membunyikan sirinenya. Jokowi masih tahan ketika berjalan satu sampai dua kilo. Ketika sudah berlalu di jarak itu, jokowi tidak tahan dengan bunyi sirine, menyuruh supirnya belok kiri dan lepas dari kawalan motor polisi itu. “Mungkin sampai berapa kilo, mereka baru sadar gubernurnya hilang,” ujar jokowi kembali mengocok para hadirin.
Satu kisah yang tidak dilupakan adalah tentang protokoler disekitarnya. Ketika masih di Solo, jokowi keberatan karena Protokolernya lebih muda dan gagah daripadanya, karena selama dua bulan ajudanyalah yang pertama kali disalami ketika ada tamu. Sampai dua bulan ia tidak tahan demikian, akhirnya jokowi mengganti ajudan dengan standar dibawah dirinya. Para hadirin bertambah terbahak, ketika ajudan jokowi dipanggil maju dan disejajarkan denganya. “Kalo gini kan masih mending saya” ujarnya.
Selain berstand Up Comedy, isi orasi Ilmiahnya juga banyak menyinggung tentang tembok birokrasi yang terlalu tinggi bagi rakyat, sehingga rakyat kurang dekat. Selain itu jokowi juga memaparkan beberapa programnya selama ia memimpin jakarta. Beberapa programnya yang merubah tatanan kota mendapat apresiasi dari hadirin.