Reporter: Nur Rizqi Febriandika
UMS, Pabelan-online.com — Terkait kebijakan baru dari pihak bookstore yang tidak memberikan jatah voucher bagi mahasiswa kader, Muhammad Dai selaku WR 1 ikut ambil bicara. Pihaknya menyayangkan kebijakan bookstore tersebut yang terkesan tidak berpihak kepada mahasiswa kader.
Kebijakan baru tersebut berawal dari adanya beberapa mahasiswa kader shabran yang tidak mendapatkan jatah voucer. Beberapa mahasiswa tersebut kemudian protes kepada bookstore. Akhirnya tahun ini semua yang berstatus beasiswa; baik itu beasiswa kader non shabran maupun shabran tidak mendapatkan jatah. “seharusnya mereka mendapatkan jatah voucher, pihak bookstore kurang bijak dalam membuat keputusan,” ujar Muhammad Dai selakau WR 1, Jumat (15-11-2013).
Lanjutnya, sekalipun di dalam MOU tidak dijelaskan secara eksplisit, seharusnya dengan menjadi mahasiswa aktif mereka secara tidak langsung sudah berhak. Terlebih lagi jika nama-namanya memang sudah tercantum di sana. Jika mereka tidak mendapat voucher seharusnya fasilitas lain; seperti MMC dan perpustakaan juga tidak mereka peroleh karena tidak ada dalam MOU. “mereka harus dapat jatah, kami akan menindaklanjuti permasalahan ini, jika masih seperti ini tahun depan pembagian voucher diserahkan masing-masing Falkutas” ujarnya.
Setelah dihubungi terkait masalah ini akhirnya pihak bookstore mencabut kebijakannya. Mordiningsih selaku ketua perpustakaan UMS mengaku beberapa waktu ini mahasiswa kader diperbolehkan kembali untuk mengambil jatah voucher. “kami sudah merubah kebijakan yang baru dan kembali seperti dulu,” ujarnya, Rabu (20-11-2013).