Repoter: Dwi Astuti
Demi membantu merapikan parkiran, berbagai upaya telah dilakukan salah satunya dengan menempel kertas yang bertuliskan “Motor Harap Jangan Dikunci Stang”. Namun tulisan yang tertempel di penyangga parkiran belakang kampus dua Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ternyata tak dihiraukan oleh mahasiswa, sebagian motor yang terparkir masih dikunci stang, bahkan yang lebih mirisnya lagi beberapa mahasiswa justru merobek tulisan tersebut. Petugas parkir yang setiap harinya membantu merapikan motor mahasiswa hanya bisa pasrah melihat kejadian tersebut.
Salah satu petugas parkir pintu belakang kampus dua yang ditemui saat bertugas, Maryono, mengungkapkan bahwa ia kerap kali melihat mahasiswa merobek tulisan tersebut. Maryono sendiri tak tau menau alasan kenapa mahasiswa merobek kertas peringatan tersebut.“Saat sedang bertugas pagi, tulisan tersebut masih ada tapi saat siang sudah ndak ada, ndak tau kemana. Tapi pernah juga melihat mahasiswa yang sedang mencabut tulisan tersebut,” ungkapnya Kamis, (8/5).
Maryono mengaku pasrah ketika mahasiswa memarkirkan motornya sembarangan dan dikunci stang. Namun ia hanya berpikiran positif bila mahasiswa parkir sembarangan. ”Mungkin mereka tergesa-gesa masuk kuliah sehingga merka parkir sembarangan atau mungkin karena memang yang parkir penuh sehingga kami pun kewalahan umtuk mengaturnya,” jelasnya.
Di sisi lain saat salah satu mahasiswa yang tengah memarkirkan motornya, Siska, mengungkapkan alasan dia mengunci stang motornya hanya untuk keamanan saja. Ia mengungkapkan masih waswas dengan keamanan dilingkungan UMS. ”Bukannya saya tidak percaya dengan petugas parkir, tetapi kadang masih khawatir dengan penjagaannya. Apalagi akhir-akhir ini sedang marak-maraknya pencurian sepeda motor.” jelasnya.