Reporter: Dwi Astuti
Dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) diduga tengah berbuat mesum di kos pada Minggu, (18/5) sekitar pukul 23.30 WIB. Saat digrebek warga, salah satu mahasiswa terduga mesum tersebut mencoba menyembunyikan pasangannya di dalam kos dengan mengunci dari luar kamar.
Ketika diinterogasi oleh warga DS, pelaku, mengaku bahwa dirinya telah berberapa kali menginapkan teman perempuannya di dalam kos. Ia beranggapan bahwa hal tersebut sudah menjadi hal biasa di kosnya.”Bukan saya saja, karena hal itu (menginapkan teman kos lawan jenis-red) dilakukan pula oleh pengguni kos lainnya,” ungkapnya saat musyawarah warga, Rabu (21/5) malam.
Terkait hal tersebut, salah satu pengurus RT 3 RW 05 Mendungan Baru, Purwanto yang juga ikut mengrebek, mengatakan bahwa warga sekitar kerap kali melihat penghuni kos menginapkan lawan jenisnya ke dalam kamar. “Ketika ada indikasi penghuni kos akan menginapkan lawan jenisnya, kami siap pantau dari sore dan jika informasi yang kami terima sudah valid, barulah kami berani melakukan penggrebekan,” jelasnya
Purwanto mengungkapkan bahwa kos tempat kejadian sudah pernah digrebek sebelumnya dengan kasus yang sama. Ia menambahkan bahwa kos tersebut tidak dijaga oleh pemiliknya. “Mungkin karena tidak ada pemilik kos yang menjaga di situ, jadi mereka dengan leluasa berbuat semau mereka,” ungkapnya
Pemilik kos, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa dirinya telah memasang larangan yang berisi untuk tidak memasukan teman lawan jenis. Namun ia mengungkapkan hal tersebut tidak dihiraukan oleh penghuni kos.”Untuk mengantisipasi kasus yang sebelumnya terjadi, saya sudah melarang keras perempuan bertamu ke kos.Tapi tulisan tersebut sudah tidak ada mungkin sudah mereka cabut,” ungkapnya
Dua mahasiswa yang diduga melakukan mesum tersebut tengah menjalani studi di Fakultas Teknik, semester dua. Sebagai sanksi atas perbuatannya tersebut, DS terpaksa harus keluar dari kosnya. Sementara itu NA mahasiswi terduga menjadi lawan mesum, yang tidak dapat menghadirkan wali pada musyawarah warga hanya tertunduk malu atas perbuatannya.
Editor: [VD]