Reporter: Verlandy Donny
Himpunan Mahasiswa Komunikasi (Himakom), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), suguhkan seminar regional bertajuk “Matinya Media Cetak di Era Digital” Sabtu, (24/5) pagi. Seminar yang dihadiri sekitar 130 peserta tersebut bertujuan guna memberi edukasi terhadap mahasiswa terkhususnya lulusan program studi Komunikasi tentang tantangan media cetak di era Digital.
Seminar Himakom tersebut menghadirkan dua pembicacara yaitu wartawan Detik.com Mujus Budi, dan CEO Radar Solo Ananto Priyatno. Salah satu pembicara, Mujus, mengungkapkan bahwa setiap media cetak maupun online harus mempunyai karakternya tersendiri. Karakter inilah yang akan membuat media tersebut mampu bertahan di era digital. “Setiap media mempunyai karakter. Kalau mau bertahan ya jangan sama, harus beda,” tegasnya saat menyampaikan materi seminar.
Berbeda dengan Mujus, Ananto mengungkapkan bahwa koran tidak akan mati di era digital. Ia menambahkan, media cetak hanya mati di negara barat namun di timur hal tersebut masih mampu untuk bertahan.“Media cetak hanya mati di barat, namun hidup di timur,” ujarnya.
Ketua Panitia, Muhammad Alan, mengungkapkan bahwa ada yang sedikit berbeda pada seminar Himakom kali ini. Pemilihan tema yang sedikit extrim membuat seminar yang digelar di gedung J Kampus Dua, UMS, tersebut terkesan lebih boombastis. “Ada yang sedikit berbeda dengan seminar sebelumnya yaitu pemilihan tema yang sedikit ektream dan boombastis,” ungkapnya ketika ditemui setelah seminar berlangsung.