Reporter: Dita Mega
Sebagian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) lebih memilih memarkirkanmotornya di luar parking area kampus yang telah disediakan. Jarak dan padatnya tempat parkir menjadi penyebab utama mengapa sebagian mahsiswa kampus satu lebih memilih parkir di luar.
Seorang mahasiswa program pasca sarjana, Syarifudin,mengungkapkan parking area UMS sudah terlalu ribet. Ia juga menyayangkan jalur sepeda motor pada tempat parkir yang semula digunakan untuk jalan keluar masuk motor kini kian sempit. “Parkir di UMS ribet, tempatnya juga udah sesak, terutama parkiran belakang (red– tempat parkir samping Fakultas Farmasi) jalan yang harusya untuk lewat sepeda motor malah ikut jadi tempat parkir, jadi kalo ada yang papasan pasti macet,” ujarnya ketika ditemi reporter Pabelan-Online.com saat parkir di depan gerbang utama kampus satu, Rabu (4/6).
Senada dengan Syarifusin, Mahasiswa Pendidikan Akutansi semester dua Sekar Maulana, mengaku lebih memilih memarkirkan sepeda motornya di luar kampus dari pada parking area UMS . Jarak yang dekat dengan tempat kuliah menjadi pertimbangannya memilih parkir di depan kampus satu. “Parkiran UMS kejauhan dari gedung tempat saya kulah, kalo buru-buru mau ada kuliah atau mau pulang harus jalan dulu muter ribet,”ungkapnya.
Namun disisi lain, banyaknya mahasiswa yang parkir diluar area tempat parkir membawa berkah tersendiri bagi penjaga parkir di luar kampuas salah satunya, Hariyanto. Salah satu penjaga parkir di depan kampus UMS tersebut mengungkapkan telah tujuh tahun berkerja menjadi penjaga parkir. Hal tersebut ia lakukan untuk mencari penghasilan tambahan disamping ternak burung. Penghasilannya menjadi penjaga parkir bisa mencapai 50 ribu rupiah setiap harinya. “Lumayan lah, per harinya bisa sampai 50 ribu,” ungkap bapak paruhbaya tersebut.
Editor: [VD]