Reporter: Donny, Nila, & Danik
Pabelan Online-UMS
Ketua Panitia Pusat (Panpus) Masta dan PPA, Djalal Fuadi menilai display Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) saat grand opening yang diadakan pada hari Selasa (19/8) lalu masih minim mencerminkan nilai keislaman.
Hal tersebut diungkapkan Jalal Fuadi ketika ditemui Reporter Koran Pabelan di ruangnaya, Senin (25/8). Jalal mengungkapkan tidak ada kekurangan serius saat evaluasi parade dan display UKM pada Grand Opening Masta &PAA lalu. Namun ia mencatat perlunya syiar islam saat display UKM lalu mengingat UMS merupakan univeritas berwawaskan Islam. “Saya mencatat kurangnya display UKM yang mencerminkan nuansa islam,” ungkapnya.
Jalal menerangkan bahwa UKM bisa mengolah temadisplay hingga dapat mencerminkan nilai Islami. Seperti memakai pakian yang syari, ataupun dialog dan lagu yang ditampilkan. “UKM dapat mengolah tema dalam satu bentuk yang bernuasakan islami saat display,” ujarnya.
Menangapi hal tersebut, salah seorang anggota UKM-U Unit Kegiatan Seni dan Film (USF), Misoah, menjelaskan apa yang dinamakan seni itu bebas tapi tetap masih ada aturannya. Menurutnya sah-sah saja jika ada yang tidak memakai kerudung asal masih tetap memikirkan eyika. “Tuhan pun mencintai keindahan, jadi pastinya seni itu indah. Sedangkan sejarahseni itu dari islam. Selain memandang estetika, kita juga memakai etika,” jelasnya, Senin (25/8).
Senadam Ketua Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (Malimpa), Akip Saputra mengungkapkan bahwa pada saat display setiap UKM bebas berekspresi dalam menampilkan keahliannya. Tetapi pada display kali ini mungkin terdapat satu kesalahan yang tidak mencerminkan nilai keislaman. Sebaiknya display pada tahu depan, pimpinan pusat panitia Masta dan PPA dapat menengahi dan mengadakan aturan untuk tata cara display. “Display tahun ini kurang maksimal, sebaiknya display tahun depan lebih maksimal,” harapnnya.