Reporter: Dita Mega & Dwi Astuti
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) gelar diskusi penolakan pembubaran Partai Mahasiswa oleh Kepala Bagian Mahasiswa (Kabagmawa), Sabtu (13/9).
Diskusi yang diadakan di Griya Mahasiswa UMS tersebut menindaklanjuti pernyataan Kabagmawa, Suharjianto, dalam Koran Pabelan edisi 27 yang menyatakan bahwa berdirinya partai mahasiswa di lingkungan kampus tidak sesuai surat keputusan (SK) Pimpinan Muhammadiyah.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Azis, mengatakan bahwa tujuan diskusi tersebut adalah untuk mengklarifikasi isu terkait pembubaran partai mahasiswa di UMS.”Karena kita tahu adanya isu-isu akan dibubarkannya partai mahasiswa, maka kita adakan diskusi yang membahas masih relevan atau tidak adanya partai mahasiswa di lingkungan kampus,” jelasnya.
Azis menambahkan bahwa diskusi yang dihadiri oleh Partai Sahabat, Partai Sembilan Setengah, dan Partai Garuda tersebut mengambil tema relevansi Partai Mahasiswa. ”Diskusi ini lebih menekankan pada sosialisasi partai mahasiswa dan untuk mengetahui esensi kepartaian itu sendiri,”tambahnya.
Sementara itu peserta diskusi dari Partai Sembilan Setengah (PSS), Fitri Nur Handayani, berharap bahwa diskusi tersebut menjadikan aliansi politik bagi partai mahasiswa.”Semoga dengan adanya diskusi ini, setidaknya mahasiswa tahu bahwa partai mahasiswa itu ada dan tidak hanya ada saat pemilu mahasiswa (Pemilwa) saja,” ungkapnya.
Editor: [VD]