Reporter : Pradhita
Pabelan Online-UMS Salah satu program yang dijalankan UMS guna meningkatkan daya saing mahasiswa di dunia kerja adalah kemampuan bahasa inggris. Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan bahasa inggris mahasiswa UMS digunakan sebuah tes yang bernama Test Of English Proficiency (TOEP).
Mahasiwa akan dinyatakan lulus bila mendapatkan nilai dengan standar minimal yang berbeda. Reguler dengan skor minimal 400, Internasional dengan skor minimal 500 dan double degree dengan skor minimal 600. Dalam pelaksanaannya tes TOEP tidak terhindar dari aksi kecurangan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
Ketika ditemui wartawan pabelan-online di kantornya, Kepala LPIDB M. Thoyibi mengungkapkan pihaknya telah berusaha keras meminimalisir adanya bentuk keurangan selama tes. Dia beralasan pihak LPIDM telah berkomitmen untuk memberikan hasil terbaik.
Pihaknya berusaha melakukan penilaian secara objektif dan tidak pandang bulu. ”Bila peserta tes melakukan kecurangan sedikit saja kemungkian mereka akan gagal dalam tes dan harus mengulangnya kembali”, ungkapnya Jum’at (20/2).
Thoyibi menambahkan, berbagai bentuk kecurangan dalam tes TOEP tidak mungkin berasal dari pihak LPIDB. Dia berasumsi kemungkinan adanya kecurangan dilakukan oleh mahasiswa sendiri.“Orang-orang kami telah dibentuk secara khusus dan dapat dipercaya”, terangnya.
Namun dia tidak menampik kemungkinan adanya kecurangan dalam pelaksanaan tes TOEP. Hal ini disebabkan pihaknya tidak melakukan pengawasan di luar lembaga. Sehingga tidak mengetahui adanya kecurangan yang berasal dari luar.
Baca berita lainnya, Beredar DP BBM Sudutkan UMS, Klik Disini!