Reporter : Laudita
Pabelan Online-UMS Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015, Lembaga Pengembangan Ilmu Dasar dan Bahasa (LPIDB UMS) bekerjasama dengan International Test Center ( ITC ). Kerjasama tersebut dalam bentuk pelaksanaan Test of English for International Communication (TOEIC) di UMS.
Salah satu pengurus LPIDB, Yanuar Ihtiyarso mengungkapkan dengan adanya MEA maka seorang mahasiswa dituntut agar memiliki kemampuan bahasa internasional yang mumpuni. Oleh sebab itu LPIDB merespon dan memberikan arahan untuk mahasiswa agar lebih siap dalam menghadapi MEA. “Salah satunya dengan pengoptimalan TOEIC,” ujarnya, Jumat (20/3).
Terdapat enam program yang diusung LPIDB dan baru berlangsung selama satu bulan ini. Keenam program tersebut adalah kursus persiapan untuk tes standar internasional TOEIC dan TOEFL iBT, kursus speaking untuk job interview, kursus speaking untuk presentasi, kursus writing untuk menulis lamaran pekerjaan, kursus writing untuk menulis abstrak artikel publikasi. “Dan yang keenam adalah kursus persiapan untuk Tes of English Proviciency (TOEP),” terang Yanuar.
Yanuar Ihtiyarso menambahkan untuk ketetentuan peserta tes TOEIC sendiri mahasiswa dikenakan biaya tes sebesar Rp 50.000,- (Diploma/S1) atau Rp 100.000,- (S2/S3). “Tidak ada kualifikasi khusus bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti TOEIC, namun karena jangka waktu berlaku sertifikat TOEIC hanya selama satu tahun, maka waktu optimal adalah pada masa mendekati semester akhir,” tambahnya.
Ditemui di LPIDB, seorang mahasiswi Fakultas Hukum, Muthia Aulia mengaku bahwa adanya fasilitas LPIDB sangat membantu mahasiswa dalam menghadapi MEA. Masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia secara tidak langsung akan mempengaruhi penyerapan tenaga kerjadi tanah air. “Mau tidak mau kita harus lebih unggul dari pekerja Internasional sehingga kita tidak akan tersaingi,” ungkapnya, Jumat (20/4).
Editor: [NRF]