Reporter : Ritmika Serenadi
UMS-Dekan Fakultas Teknik (FT) mengajak Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) untuk menjadi universitas yang bebas rokok. Pasalnya, pihak universitas belum menerapkan adanya larangan merokok bagi para mahasiswa, dosen, dan elemen lainnya di lingkungan kampus.
Seperti yang diungkapkan oleh Dekan Fakultas Teknik, Sri Sunarjono bahwa Fakultas Teknik telah menerapkan adanya larangan merokok sejak sembilan bulan yang lalu. Hal ini dilakukan demi meciptakan lingkungan kampus yang bersih, sehat, ramah, dan Islami. Jika upaya tersebut tercapai, maka lingkungan bersih yang diharapkan tersebut dapat membuat mahasiswa, dosen, dan elemen lainnya dapat melakukan aktivitasnya dengan kondusif.
Tahap pertama yang telah dilakukan adalah melakukan sosialisasi kepada seluruh elemen di fakultas terkait larangan merokok. Kemudian pada tanggal 14 April 2015, pihak fakultas mulai meningkatkan peraturan tersebut dengan memberlakukan sanksi kepada setiap pelanggar. “Kami agak malu saat mendapat tamu dari luar negeri. Karena mereka sangat sensitif sekali dengan masalah kebersihan,” terang Sri, Selasa (21/4/2015).
Namun, Sri sangat menyayangkan peraturan tersebut belum diterapkan oleh pihak universitas. Padahal pemerintah sudah memberlakukan undang-undang terkait larangan merokok di tempat-tempat khusus, terutama tempat pendidikan. “Saya berasumsi kalau fakultas-fakultas nanti sudah menerapkan semua, satu universitas ini bisa melaksanakannya dengan baik,” tambahnya.
Peraturan tersebut mendapatkan dukungan positif dari salah satu mahasiswa Program Studi Teknik Kimia FT, Mir’atul Muslimah. Mira berharap polusi akibat asap rokok bisa berkurang dan pengguna rokok menurun di lingkungan kampus. Meskipun peraturan tersebut mustahil untuk membuahkan perubahan besar dalam waktu yang singkat, setidaknya pihak universitas sudah berupaya untuk melaksanakannya dengan baik. “Kita bisa menyediakan smoking area dulu untuk mengurangi tingkat pencemaran lingkungan. Sedikit-sedikit ketergantungan mahasiswa terhadap rokok bisa berkurang,” ungkap Mira, Kamis (23/4/2015).
Tanggapan lain datang dari salah satu mahasiswa yang tidak ingin disebutkan namanya. Ia mengaku keberatan dengan adanya peraturan tersebut. Pasalnya, peraturan tersebut sangat menyulitkan bagi mahasiswa perokok aktif. “Akhirnya saya kalau mau merokok mau enggak mau harus sembunyi dulu di sudut kampus, biar nggak ketahuan,” pungkasnya, Kamis (23/4/2015).
Editor : [MEU]