Reporter : Daryanti & Intan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) menggelar seminar Bimbingan Konseling (BK) untuk menunjang kurikulum baru. Acara yang dilaksanakan pada Sabtu (9/5/2015) bersamaan dengan acara launching laboratorium PGSD di Auditorium Mohammad Djazman.
Ketua pelaksana, Saring Marshudi mengungkapkan bahwa acara tersebut merupakan acara rutin seminar nasional yang diselenggarakan setiap tahun. Bulan Mei dipilih karena bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Tema yanga diusung adaalah “Aktualisasi Bimbingan Konseling Pada Pendidikan Dasar Menuju Peserta Didik yang Berkarakter”. Acara ini diikuti oleh para mahasiswa dengan antusias. “Panitia memberi target sebanyak 350 peserta dan Alhamdulillah terpenuhi,” ujarnya (9/5/15).
Panitia dari acara ini merupakan seluruh dosen tetap PGSD dengan mendapat bantuan dari Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar (HMP PGSD). Apabila seminar antar mahasiswa, kepanitiaan diserahkan sepenuhnya kepada mahasiswa sendiri dengan dibantu oleh prodi. Namun apabila pelaksanaan dari prodi maka tanggung jawab utama diserahkan ke dosen dengan mendapat bantuan dari HMP. “Karena antara HMP dan Prodi memiliki keterkaitan kerja,” ungkapnya.
Peserta berasal dari mahsiswa PGSD UMS, UNS, dan guru-guru mitra karena PGSD memiliki guru mitra seluruh SD Muhammadiyah di Surakarta dan sekolah Negeri utamanya di Laweyan. Acara ini tidak diwajibkan untuk seluruh mahasiswa PGSD, namun diwajibkan bagi mahasiswa semester II yang menempuh mata kuliah BK. “Meskipun diwajibkan mereka sangat antusias mengikuti acara ini,” jelasnya.
Saring menambahkan, bahwa acara ini merupakan program kerja dari prodi dan telah melakukan persiapan pada empat bulan yang lalu pada bulan Februari. Dana yang digunakan sendiri berasal dari peserta dan mendapat sponsor dari Airlangga. “Untuk peserta mahasiswa bayar Rp 50.000 dan guru bayar Rp 100.000,” tuturnya.
Acara ini memiliki dua sasaran yaitu agar mahasiswa mengetahui bagaimana melakukan pendidikan BK di SD dan memperkenalkan kepada guru SD agar mengetahui adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD) No. 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan menengah. Pemerintah sudah mengamanatkan bahwa setiap tingkat pendidikan dari tingkat dasar sampai menegah, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) akan diadakan Bimbingan dan konseling. “Apabila pemerintah konsisten mengangkat maka hal tersebut dilakukan oleh konselor,” ujarnya.
Prodi PGSD menyusun kurikulum baru dan harus memiliki spesifikasi yaitu Bimbingan dan Konseling, sebagai persyaratan harus memiliki Lab BK sendiri. Bersamaan dengan acara ini dilakukan pelauncingan Lab BK ditandai dengan acara menabuh gong sebanyak empat kali. Lab BK bertempat di gedung I Fakultas Hukum di lantai II. “Adanya ini semoga mahasiswa lebih semangat,” tutupnya.
Editor : [PWDR]