Reporter : Aisyah Arminia
UMS-Suara riuh terdengar dari taman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS siang itu. Banyak sekali mahasiswa berkumpul di taman, sampai lantai dua dan tiga balkon gedung B yang menghadap ke taman. Terik matahari siang itu sedikit pun tidak menyurutkan semangatnya. Mereka melingkar dan semua mata tertuju pada satu panggung kecil di tengah taman. Sesekali mereka bertepuk tangan sembari bersorak-sorai.
Panggung yang berkarpet hijau itu berlatar belakang spanduk bertulisakan “Classic But Classy” dengan hiasan wayang di pinggirnya. Tidak kalah menarik di depan panggung bertengger penuh karismatik vespa yang memikat hati. Properti-properti itu memberikan nuansa klasik taman FKIP kala itu.
Selasa (16/06/2015), BEM FKIP melakukan penutupan Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa (PORSEMA) di taman FKIP dengan dua cabang lomba terakhir, yaitu stand up comedy dan akustik. Di sela-sela acara ketua panitia, Hanan Fuadi dengan senang hati berbincang dengan pabelan-online.com. Ia menjelaskan nuansa klasik merupakan tema penutupan Porsema sebagai pembeda tahun-tahun sebelumnya. “Kita tampilkan kesan klasik tapi tetap berkelas,” jelasnya dengan senyum mengembang di sela acara Selasa (16/6/2015).
Acara yang berlangsung dengan antusias penonton ini disepakati Hanan. Bahkan suara tepuk tangan sempat terekam dalam wawancara. Ia menjelaskan selama Porsema berlangsung peserta selalu antusias dengan berbagai cabang perlombaan, ditambah FKIP mempunyai prodi baru yaitu Pendidikan Teknologi Informatika (PTI). “Alhamdulillah semua lancar, antusias dari tiap prodi pun tinggi, apalagi ditambah ada PTI,” sambungnya.
Tidak kalah bersemangat, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus peserta lomba akustik, Aditya Rahman memberikan apresiasi terhadap Porsema tahun ini. Menurutnya acara tersebut dapat mengembangkan bakat mahasiswa. Namun ia menyayangkan lokasi perlombaan hanya di sekitar FKIP saja. Ia berharap perlombaan bisa dilaksanakan di GOR atau di luar FKIP. “Tujuannya kan untuk sosialisasi FKIP, agar lebih dikenal mahasiswa umum,” jelasnya, Selasa (16/06/2015).
Editor : [PWDR]