Oleh. Mohammad Isnan*
Suasana berbeda tampak pada bulan Ramadan kali ini. Seperti biasanya jalan disepanjang kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta tampak lengang di siang hari. Maklum karena suasana pada saat ini adalah bulan puasa sehingga banyak mahasiswa yang menghabiskan waktu di dalam kos maupun di dalam kampus. Tetapi suasana itu tak bertahan lama, tepat setelah Ba’da Sholat Ashar jalan-jalan di sekitar UMS berubah menjadi pasar jajanan dadakan. Berbagai jenis makanan dan minuman khas berbuka tersedia semua di pasar dadakan ini. Para penjual seolah mengerti apa yang dicari mahasiswa. Segala aneka jajanan penuh warna dan bentuk tersaji dengan rapi. Para penjual sibuk dengan dagangannya, dan para pembeli sesekali melirik kesamping untuk mencari menu bukapuasa yang sesuai selera.Momentum bulan Ramadan juga tak dilewatkan oleh sebagian enterprenuer muda yaitu dari kalangan mahasiswa.
Suasana ini begitu menggambarkan bagaimana bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah bagi semua orang. Berkah bagi setiap insan didunia yang merayakannya. Bulan suci Ramadan merupakan bulan penuh dengan kemenangan. Ribuan umat muslim di penjuru dunia senantiasa menyambut momentum ini dengan penuh dengan kegembiraan. Ramadan adalah sarana untuk evaluasi diri. Akan arti penting dari kehidupan kita sebagai umat manusia. Kehidupan manusia mengalami pasang surut dan gejala tidak istiqomah dalam menjalankan fungsi ketaatan pada Allah SWT. Merupakan investasi dari orang beriman adalah mempersiapkan segala bekal kebaikan untuk menjadi kuntumkhairaummat atau kualitas umat yang terbaik. Maka orang beriman menggunakan kesempatan bulan suci Ramadan ini dengan berbuat yang ma’ruf.
Kita bias temukan dikampus-kampus islam, sebut saja UMS. Sebagai amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, UMS berusaha menginternalisasikan nilai-nilai keislaman pada semua mahasiswanya. Hal ini merupakan sebuah gambaranakan suasana kampus islami. Sebagai sebuah institusi pendidikan yang bercirikhas keislaman, Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi pioneer kampus islami di Indonesia. Inilah wajah islam di bulan Ramadan, sejalan dan senapas dengan misi islam sebagai satu-satunya agama yang diridloi Allah SWT.
Dimensi penting lainnya adalah bagaimana mahasiswa dan almamaternya mampu menjadikan masyarakat sebagai objek dakwah. Dakwah dalam masyarakat selaras dengan misi agama islam sebagai pembawa kebenaran bagi pemeluknya. Islam adalah yang senantiasa mengajak manusia untuk berbuat yang baik dan menjauhi perbuatan yang munkar. Suatu kemungkaran yang terjadi di muka bumi, apabila tidakada yang merubahnya, maka kemungkaran tersebut akan meluas dan mempengaruhi semua elemen masyarakat. Kemungkaran tidak hanya dirasakan oleh pelaku kemungkaran tetapi juga dirasakan oleh orang lain yang tidak melakukannya tetapi membiarkan kemungkaran tersebut tetap berlangsung. (AgungDanarta : 2011).
Agama islam hadir bukan hanya sebagai agama dogmatis, lebih dari itu agama islam hadir sebagai agama penyelamat dan menghidupkan kebaikan bagi setiap pemeluknya. Membumikan semangat gerakan tabligh adalah hal wajib bagi segenap mahasiswa. Dalam rangka ini sekaligus sebagi misi keagamaan dalam rangka dakwah amarma’ruf nahimunkar.
*Mahasiswa teknik mesin UMS semester 6 dan kader imm averroes fakultas teknik UMS