Reporter : Pradhita Wisnu Dwi Rahmawan
UMS-Konsep Pengembangan Kader dan Penyambutan Mahasiswa Baru (PK-PMB) dengan penyampaian materi oleh narasumber dianggap membebani Mahasiswa Baru (Maba). Alokasi waktu dua sampai dua setengah jam membuat mahasiswa jenuh dan bosan.
Program PK-PMB sudah jalan pada kloter ketiga dengan peserta mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Sayangnya konsep PK-PMB yang masih baru justru membuat Maba merasa jenuh. Salah seorang mahasiswa baru dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Dendy Arnanda mengatakan konsep PK-PMB yang seperti ini hanya membuat mahasiswa merasa jenuh dan bosan. Penyampaian materi dengan waktu dua sampai dua setengah jam selama dua hari dirasa membebani Maba. Dendy menyesalkan konsep acara yang dirasa tidak sesuai dengan usia seorang mahasiswa. “Ini kan acaranya anak muda, jadi garing kalau hanya penyampaian materi selama dua hari,” ucapnya Selasa (4/8).
Senada dengan Dendy, Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP, Alfin Abdurrahman menyayangkan konsep acara yang membebani mahasiswa. Alfin menyoroti agenda acara yang hanya sebagaian besar berupa penyampaian materi. Belum lagi agenda acara yang bertumpuk, karena selepas PK-PMB masih ada workshop pengenalan mahasiswa baru dan Masa Ta’aruf (Masta) di tingkat fakultas. Hal ini tidak bisa dihindarkan karena pihak yang menggodok konsep PK-PMB adalah panitia pusat (Panpus) sedangkan BEM fakultas sebagai pelaksana teknis dibantu duta mahasiswa.
Peran Panpus Kurang
Alfin juga mempertanyakan peran Panpus dalam PK-PMB tahun ini. Kenyatannya Panpus tidak pernah terlihat di tempat selama pelaksaan PK-PMB. “Dari panitia pusat harusnya selalu stand by membantu panitia yang ada di lapangan,” katanya Selasa (4/8).
“Bila ada kendala yang timbul panpu langsung bisa mengarahkan, bukan setiap masalah kok panitia lapangan yang mengatasi sedangkan kami sendiri tidak mengathui konsep matang dari pusat,” ungkapnya.
Seorang Duta mahasiswa yang berasal dari delegasi Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) FKIP juga belum mengatahui secara mendalam mengetahui konsep PK-PMB. Pada rapat koordinasi terakhir pada Jumat (24/7) Panpus meminta setiap fakultas untuk mendelegasikan mahasiswa menjadi Duta. Selanjutnya, Sabtu (25/7) BEM FKIP melakukan breafing kepada Duta mahasiswa yang telah ada mengenai jalannya PK-PMB. “Namun tetap saja para Duta mahasiswa masih kebingungan tentang konsep PK-PMB,” tutupnya.
Editor : [MEU]
Foto : Nur Risqi Febriandika